Jakarta: Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus mengevaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penerapan sanksi bagi pelanggar tengah digodok.
"Kami akan terus lakukan evaluasi setiap hari kapan sanksi itu akan kita lakukan, baik sanksi administratif maupun juga sanksi secara peraturan peraturan perundang-undangan," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis, 23 April 2020.
Airin menuturkan sanksi berlandaskan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pasal itu mengatur sanksi bagi mereka yang tidak taat terhadap karantina wilayah bisa dikenakan denda maksimal Rp 100 juta.
"Ini yang sedang kita bahas diskusikan jangan sampai saat ini pun juga menjadi blunder. Karena bukan persoalan hukum pidana atau perdata karena yang kita hadapi sekarang adalah tentang (masalah) kesehatan," ujar Airin.
(Baca: Hotel di Tangsel Tetap Beroperasi Selama PSBB dengan Syarat)
PSBB di Kota Tangerang Selatan dilaksanakan sejak Sabtu, 18 April 2020. Hingga enam hari pelaksanaan, Airin mengaku masih sebatas sosialisasi.
"Kami di 3-4 hari pertama ini masih terus melakukan sosialisasi. Belum ada hukuman sanksi dan yang lainnya," ujar Airin.
Mengutip laman tangerangselatankota.go.id, pasien positif covid-19 di Kota Tangerang Selatan sebanyak 84 orang per Kamis, 23 April 2020. Sebanyal 15 orang sembuh dan 18 orang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok tersebut.
Sementara, orang dalam pengawasan (ODP) tercatat 920 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 358 orang.
Jakarta: Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus mengevaluasi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penerapan sanksi bagi pelanggar tengah digodok.
"Kami akan terus lakukan evaluasi setiap hari kapan sanksi itu akan kita lakukan, baik sanksi administratif maupun juga sanksi secara peraturan peraturan perundang-undangan," kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis, 23 April 2020.
Airin menuturkan sanksi berlandaskan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pasal itu mengatur sanksi bagi mereka yang tidak taat terhadap karantina wilayah bisa dikenakan denda maksimal Rp 100 juta.
"Ini yang sedang kita bahas diskusikan jangan sampai saat ini pun juga menjadi blunder. Karena bukan persoalan hukum pidana atau perdata karena yang kita hadapi sekarang adalah tentang (masalah) kesehatan," ujar Airin.
(Baca:
Hotel di Tangsel Tetap Beroperasi Selama PSBB dengan Syarat)
PSBB di Kota Tangerang Selatan dilaksanakan sejak Sabtu, 18 April 2020. Hingga enam hari pelaksanaan, Airin mengaku masih sebatas sosialisasi.
"Kami di 3-4 hari pertama ini masih terus melakukan sosialisasi. Belum ada hukuman sanksi dan yang lainnya," ujar Airin.
Mengutip laman tangerangselatankota.go.id, pasien positif covid-19 di Kota Tangerang Selatan sebanyak 84 orang per Kamis, 23 April 2020. Sebanyal 15 orang sembuh dan 18 orang meninggal akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok tersebut.
Sementara, orang dalam pengawasan (ODP) tercatat 920 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 358 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
