Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta mengatur sirkulasi wisatawan di kawasan Malioboro. Setiap sisi trotoar hanya digunakan untuk satu jalur pejalan kaki.
Salah satu petugas jaga Malioboro atau Jogoboro, Krismanto, mengatakan, kebijakan pemberlakukan satu lajur pejalanan kaki harus dijalankan wisatawan. Trotoar sisi timur khusus pejalan ke arah selatan, sedangkan trotoar sisi barat bagi pejalanan ke arah utara.
"Kalau satu lajur bisa mengurangi kontak wisatawan atau pengunjung. Mulai dilakukan hampir seminggu terakhir," ujarnya di Malioboro Yogyakarta, Selasa, 16 Juni 2020.
Pemberlakukan satu lajur untuk mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran virus korona (covid-19). Wisatawan wajib memakai masker, mencuci tangan, dan melewati pengecakan suhu tubuh. Pintu masuk wisatawan bisa dari sisi utara ataupun selatan.
Baca: Ganjar Minta Jangan Buru-buru New Normal
Krismanto berujar, petugas lapangan mempertegas pengaturan satu lajur arah pejalan kaki di trotoar dengan penempelan stiker. Selain itu, juga disertai perlengkapan scan data diri pengunjung.
"Kalau satu lajur kan untuk meminimalisasi penumpukan pengunjung. Kalau mau antrean scan dan suhu nanti bisa jaga jarak. Di setiap titik stiker ini ditempati untuk antrean," ujarnya.
Dia mengaku, kebijakan baru ini tak langsung berjalan mulus. Ia mengatakan, kesulitan ditemui petugas jaga di jalan-jalan sirip sekitar Malioboro. Ia menilai, kepatuhan menaati satu lajur masih belum sepenuhnya ditaati.
Di sisi lain, ia merasa kesadaran pengunjung menaati protokol kesehatan di Malioboro cukup baik. Kendati, masih ada warga yang harus diingatkan.
"Masker kan sifatnya wajib sekarang. Yang masih ngeyel gak pakai masker terus kita ingatkan. Kalau tidak bawa masker kita suruh pulang," ujarnya.
Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta mengatur sirkulasi wisatawan di kawasan Malioboro. Setiap sisi trotoar hanya digunakan untuk satu jalur pejalan kaki.
Salah satu petugas jaga Malioboro atau Jogoboro, Krismanto, mengatakan, kebijakan pemberlakukan satu lajur pejalanan kaki harus dijalankan wisatawan. Trotoar sisi timur khusus pejalan ke arah selatan, sedangkan trotoar sisi barat bagi pejalanan ke arah utara.
"Kalau satu lajur bisa mengurangi kontak wisatawan atau pengunjung. Mulai dilakukan hampir seminggu terakhir," ujarnya di Malioboro Yogyakarta, Selasa, 16 Juni 2020.
Pemberlakukan satu lajur untuk mendukung upaya pemerintah mencegah penyebaran virus korona (covid-19). Wisatawan wajib memakai masker, mencuci tangan, dan melewati pengecakan suhu tubuh. Pintu masuk wisatawan bisa dari sisi utara ataupun selatan.
Baca: Ganjar Minta Jangan Buru-buru New Normal
Krismanto berujar, petugas lapangan mempertegas pengaturan satu lajur arah pejalan kaki di trotoar dengan penempelan stiker. Selain itu, juga disertai perlengkapan scan data diri pengunjung.
"Kalau satu lajur kan untuk meminimalisasi penumpukan pengunjung. Kalau mau antrean scan dan suhu nanti bisa jaga jarak. Di setiap titik stiker ini ditempati untuk antrean," ujarnya.
Dia mengaku, kebijakan baru ini tak langsung berjalan mulus. Ia mengatakan, kesulitan ditemui petugas jaga di jalan-jalan sirip sekitar Malioboro. Ia menilai, kepatuhan menaati satu lajur masih belum sepenuhnya ditaati.
Di sisi lain, ia merasa kesadaran pengunjung menaati protokol kesehatan di Malioboro cukup baik. Kendati, masih ada warga yang harus diingatkan.
"Masker kan sifatnya wajib sekarang. Yang masih ngeyel gak pakai masker terus kita ingatkan. Kalau tidak bawa masker kita suruh pulang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)