Tegal: Angka kematian ibu hamil (bumil) dan melahirkan di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan di masa pandemi covid-19. Terhitung selama 6 bulan terakhir, sejak Januari hingga Juni 2020, jumlah kematian bumil dan melahirkan mencapai 14 kasus. Padahal tahun 2019 lalu, kematian hanya 12 kasus.
"Ini harus menjadi perhatian serius, karena baru berjalan satu semester, jumlah kematiannya sudah melebihi akumulasi kasus satu tahun kemarin," kata Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Begjo Utomo, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 16 Juli 2020.
Dia mengungkapkan, kasus kematian tertinggi di tahun ini terjadi pada bulan Februari lalu. Dimana lima orang ibu harus meregang nyawanya. Sementara di bulan Maret, ada dua kasus kematian ibu dan di bulan April ada satu kasus kematian. Lalu di bulan Mei dan Juni 2020, masing-masing tiga kasus.
"Penyebab kematian ibu ini pun beragam, seperti hipertensi, pendaharan, gagal jantung, emboli, dan infeksi," bebernya.
Upaya untuk meminimalisasi angka kematian itu, pihaknya mengaku selalu melakukan pendampingan terhadap bumil yang mengalami kekurangan gizi. Setiap puskesmas juga selalu memberikan bantuan satu paket biskuit untuk bumil yang kekurangan energi kronis.
"Biskuit ini untuk membantu meningkatkan asupan makanan bergizi, termasuk pada anak balita,” ucapnya.
Begjo menambahkan, kendati di Kabupaten Tegal masih ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tapi puskesmas masih tetap melayani pemeriksaan ibu hamil. Pelayanan harus menerapkan protokol kesehatan.
"Harus pakai masker, jaga jarak, menggunakan baju lengan panjang, mencuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari puskesmas,” ujarnya.
Tegal: Angka kematian ibu hamil (bumil) dan melahirkan di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan di masa pandemi covid-19. Terhitung selama 6 bulan terakhir, sejak Januari hingga Juni 2020, jumlah kematian bumil dan melahirkan mencapai 14 kasus. Padahal tahun 2019 lalu, kematian hanya 12 kasus.
"Ini harus menjadi perhatian serius, karena baru berjalan satu semester, jumlah kematiannya sudah melebihi akumulasi kasus satu tahun kemarin," kata Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Begjo Utomo, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 16 Juli 2020.
Dia mengungkapkan, kasus kematian tertinggi di tahun ini terjadi pada bulan Februari lalu. Dimana lima orang ibu harus meregang nyawanya. Sementara di bulan Maret, ada dua kasus kematian ibu dan di bulan April ada satu kasus kematian. Lalu di bulan Mei dan Juni 2020, masing-masing tiga kasus.
"Penyebab kematian ibu ini pun beragam, seperti hipertensi, pendaharan, gagal jantung, emboli, dan infeksi," bebernya.
Upaya untuk meminimalisasi angka kematian itu, pihaknya mengaku selalu melakukan pendampingan terhadap bumil yang mengalami kekurangan gizi. Setiap puskesmas juga selalu memberikan bantuan satu paket biskuit untuk bumil yang kekurangan energi kronis.
"Biskuit ini untuk membantu meningkatkan asupan makanan bergizi, termasuk pada anak balita,” ucapnya.
Begjo menambahkan, kendati di Kabupaten Tegal masih ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, tapi puskesmas masih tetap melayani pemeriksaan ibu hamil. Pelayanan harus menerapkan protokol kesehatan.
"Harus pakai masker, jaga jarak, menggunakan baju lengan panjang, mencuci tangan sebelum masuk dan setelah keluar dari puskesmas,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)