Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat cakupan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di daerah setempat sudah melebihi angka 95 persen.
"Kalau saja tidak ada libur Natal dan Tahun Baru, mungkin sudah di atas 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, di Denpasar, Kamis, 6 Januari 2022.
Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Bali ditargetkan menyasar sebanyak 373.120 orang.
Hingga 4 Januari 2022, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk suntikan atau dosis pertama di sembilan kabupaten/kota sudah sebanyak 355.753 orang (95,35 persen).
Cakupan vaksinasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebanyak 72.542 orang (114,07 persen), disusul Kabupaten Badung sebanyak 50.922 orang (110,91 persen) dan Kabupaten Gianyar sebanyak 39.063 orang (96,43 persen).
Kemudian di Kabupaten Tabanan 31.680 orang (95,85 persen), Kabupaten Klungkung sebanyak 16.788 orang (94,47 persen), dan Kabupaten Jembrana sebanyak 26.102 orang (93,23 persen).
Baca juga: 2 Korban Hanyut di Pantai Glagah Kulon Progo Ditemukan Tewas
Selanjutnya di Kabupaten Bangli 20.169 orang (89,96 persen), Kabupaten Karangasem sebanyak 39.477 orang (82,71 persen) dan Kabupaten Buleleng sebanyak 59.010 orang (79,60 persen).
Pihaknya mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali berjalan dengan cepat dan lancar. "Kami berharap dalam beberapa hari ke depan sudah bisa 100 persen," ucap Suarjaya.
Ia menambahkan, vaksinasi usia 6-11 tahun ini menggunakan vaksin jenis Coronavac dari Sinovac yang dipastikan aman dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta BP POM RI. Anak juga menjalani skrining ketat serta observasi sebelum pemberian suntikan vaksin.
"Vaksinasi anak tersebut berguna untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum dapat divaksinasi atau yang mempunyai risiko terinfeksi," ujar Suarjaya.
Selain itu, mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka serta meminimalisasi penularan di sekolah atau satuan pendidikan.
Denpasar:
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat cakupan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di daerah setempat sudah melebihi angka 95 persen.
"Kalau saja tidak ada libur Natal dan Tahun Baru, mungkin sudah di atas 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, di Denpasar, Kamis, 6 Januari 2022.
Vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Bali ditargetkan menyasar sebanyak 373.120 orang.
Hingga 4 Januari 2022, cakupan vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk suntikan atau dosis pertama di sembilan kabupaten/kota sudah sebanyak 355.753 orang (95,35 persen).
Cakupan vaksinasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebanyak 72.542 orang (114,07 persen), disusul Kabupaten Badung sebanyak 50.922 orang (110,91 persen) dan Kabupaten Gianyar sebanyak 39.063 orang (96,43 persen).
Kemudian di Kabupaten Tabanan 31.680 orang (95,85 persen), Kabupaten Klungkung sebanyak 16.788 orang (94,47 persen), dan Kabupaten Jembrana sebanyak 26.102 orang (93,23 persen).
Baca juga:
2 Korban Hanyut di Pantai Glagah Kulon Progo Ditemukan Tewas
Selanjutnya di Kabupaten Bangli 20.169 orang (89,96 persen), Kabupaten Karangasem sebanyak 39.477 orang (82,71 persen) dan Kabupaten Buleleng sebanyak 59.010 orang (79,60 persen).
Pihaknya mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Provinsi Bali berjalan dengan cepat dan lancar. "Kami berharap dalam beberapa hari ke depan sudah bisa 100 persen," ucap Suarjaya.
Ia menambahkan, vaksinasi usia 6-11 tahun ini menggunakan vaksin jenis Coronavac dari Sinovac yang dipastikan aman dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta BP POM RI. Anak juga menjalani skrining ketat serta observasi sebelum pemberian suntikan vaksin.
"Vaksinasi anak tersebut berguna untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga dan saudaranya yang belum dapat divaksinasi atau yang mempunyai risiko terinfeksi," ujar Suarjaya.
Selain itu, mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka serta meminimalisasi penularan di sekolah atau satuan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)