Jambi: Satu jembatan gantung di Desa Rantau Benar, Kecamatan Ranah Mendalu, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Jambi, Rabu pagi, 30 Maret 2022, nyaris putus akibat salah satu bagian tali besi terlepas. Belasan pelajar melintas jembatan pun terjatuh ke sungai.
"Kondisi air surut sehingga korban hanya mengalami luka-luka," terang Kapolsek Merlung AKP Marwiansyah.
Marwiansyah menjelaskan jembatan gantung di RT 02, Desa Rantau Benar, Kecamatan Ranah Mendalu, Kabupaten Tanjabbar, itu pada besi ulir penahan bagian sebelah kiri putus sehingga jembatan mengalami kemiringan dan mengakibatkan belasan siswa terluka saat melintasi jembatan.
Hasil pengecekan yang dilakukan anggota Polsek Merlung di lokasi kejadian ditemukan adanya besi ulir yang miring. Hal itu diduga menyebabkan jembatan mengalami kemiringan dan tidak bisa lagi dilintasi.
Baca juga: Jalur Alternatif Disiapkan Dampak Jembatan Balun Lamongan Ambles
"Para pelajar yang tengah melintas jembatan gantung itu hendak berangkat ke sekolah di SD 31 Rantau Benar. Saat kejadian ada 15 pelajar ikut terjatuh ke dalam sungai. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.30 WIB," jelasnya.
Saat ini, Kepolisian Sektor Merlung sudah melakukan penutupan jalur ke jembatan untuk mencegah tidak ada lagi warga yang melintas. Untuk saat ini masyarakat masih tetap bisa melintas namun harus melalui jembatan lain atau melintas lewat desa tetangga.
"Ada jalan alternatif jembatan gantung lain lagi di RT 02 di Desa Penyabungan," terang Marwiansyah.
Sementara itu Camat Remah Mendaluh, Bambang Hermanto, menambahkan siswa yang luka-luka ada yang mengalami patah kaki hingga kepala terbentur batu. Ada 15 anak yang terjatuh ke sungai yang tengah dalam kondisi surut.
"Saat ini korban yang mengalami luka serius dibawa ke rumah sakit di Jambi sementara yang mengalami luka ringan dan sedang dirawat di klinik Kausar. Jembatan gantung kondisinya memang sudah dimakan usia, dibangun sejak 2013," ungkap Bambang.
Jambi: Satu jembatan gantung di Desa Rantau Benar, Kecamatan Ranah Mendalu, Kabupaten Tanjungjabung Barat (Tanjabbar), Jambi, Rabu pagi, 30 Maret 2022,
nyaris putus akibat salah satu bagian tali besi terlepas. Belasan pelajar melintas jembatan pun terjatuh ke sungai.
"Kondisi air surut sehingga korban hanya mengalami luka-luka," terang Kapolsek Merlung AKP Marwiansyah.
Marwiansyah menjelaskan jembatan gantung di RT 02, Desa Rantau Benar, Kecamatan Ranah Mendalu, Kabupaten Tanjabbar, itu pada besi ulir penahan bagian sebelah kiri putus sehingga jembatan mengalami kemiringan dan mengakibatkan belasan siswa terluka saat melintasi jembatan.
Hasil pengecekan yang dilakukan anggota Polsek Merlung di lokasi kejadian ditemukan adanya besi ulir yang miring. Hal itu diduga menyebabkan jembatan mengalami kemiringan dan tidak bisa lagi dilintasi.
Baca juga:
Jalur Alternatif Disiapkan Dampak Jembatan Balun Lamongan Ambles
"Para pelajar yang tengah melintas jembatan gantung itu hendak berangkat ke sekolah di SD 31 Rantau Benar. Saat kejadian ada 15 pelajar ikut terjatuh ke dalam sungai. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.30 WIB," jelasnya.
Saat ini, Kepolisian Sektor Merlung sudah melakukan penutupan jalur ke jembatan untuk mencegah tidak ada lagi warga yang melintas. Untuk saat ini masyarakat masih tetap bisa melintas namun harus melalui jembatan lain atau melintas lewat desa tetangga.
"Ada jalan alternatif jembatan gantung lain lagi di RT 02 di Desa Penyabungan," terang Marwiansyah.
Sementara itu Camat Remah Mendaluh, Bambang Hermanto, menambahkan siswa yang luka-luka ada yang mengalami patah kaki hingga kepala terbentur batu. Ada 15 anak yang terjatuh ke sungai yang tengah dalam kondisi surut.
"Saat ini korban yang mengalami luka serius dibawa ke rumah sakit di Jambi sementara yang mengalami luka ringan dan sedang dirawat di klinik Kausar. Jembatan gantung kondisinya memang sudah dimakan usia, dibangun sejak 2013," ungkap Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)