Suasana antrean kendaraan di SPBU Demang Lebar Daun Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)
Suasana antrean kendaraan di SPBU Demang Lebar Daun Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Warga Palembang Mengeluh Antrean Kelangkaan Solar di SPBU Sebabkan Kemacetan

Antara • 25 Maret 2022 13:21
Palembang: Kelangkaan bahan bakar solar terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Hal ini membuat antrean kendaraan jenis truk di SPBU mengular hingga mengakibatkan kemacetan.
 
Sejumlah warga Kota Palembang, Sumatra Selatan, meminta pengelola SPBU menyiapkan petugas untuk mengatur kendaraan pembeli solar yang antre hingga ke jalan protokol.
 
Warga mengeluhkan antrean kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) jenis solar akhir-akhir ini mulai mengganggu karena tidak teratur menumpuk hingga dua jalur di pintu masuk SPBU hingga ke jalan raya dan mengakibatkan gangguan kelancaran arus lalu lintas.

Menurut salah seorang warga Ali Rasyid, SPBU di kawasan Jalan Demang Lebar Daun Palembang yang menjual solar bersubsidi (bio solar) dalam sepekan terakhir terjadi antrean panjang mobil truk dan pribadi hingga ke jalan depan pintu masuk Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Khadijah.
 
Kondisi ini memerlukan petugas untuk mengatur kendaraan yang antrean masuk ke SPBU agar tidak menumpuk dan menyumbat arus kendaraan yang akan melintas di jalan akses ke rumah dinas Gubernur Sumsel dan ke jalan tol Palembang-Lampung itu.
 
Baca: Solar Langka, Antrean Truk Mengular di Sejumlah SPBU Bandar Lampung
 
Pengelola SPBU harusnya menyiapkan petugas mengatur kendaraan yang akan masuk jalur antrean BBM solar atau meminta bantuan aparat kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP agar tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan kenyamanan warga Bumi Sriwijaya ini.
 
"Pengelola SPBU jangan hanya fokus menyiapkan petugas untuk melakukan penjualan BBM dan mengabaikan pengaturan kendaraan pelanggan yang antrean panjang hingga jalan raya," ujar warga kesal.
 
Pengelola SPBU Ahmad menjelaskan penyebab antrean kendaraan pembeli solar karena harga solar nonsubsidi (Dexlite) sudah tiga kali naik sejak awal 2022
 
Semula solar Dexlite dijual Rp 9.700 per liter pada Januari 2022 dan naik menjadi Rp12.400 per liter, Februari dan Maret kembali lagi naik menjadi Rp13.250 per liter. Sehingga mendorong pemilik kendaraan beralih membeli solar subsidi yang harganya relatif murah Rp5.150 per liter.
 
Selain itu disebabkan terjadi pengurangan pasokan solar, dari kapasitas dispenser 30 ton per hari hanya dipasok Pertamina sekitar 16 ton per hari. Sementara itu Gubernur Sumsel Herman Deru meminta Pertamina segera mendistribusikan BBM jenis solar secara proporsional ke seluruh SPBU di daerahnya.
 
Permasalahan antrean solar tidak hanya terjadi di Palembang tetapi di daerah Sumsel lainnya seperti di Lubuklinggau, Prabumulih, OKU Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin, dan Empat Lawang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan