Tangerang: Kerja sama pengelolaan sampah dari Tangerang Selatan, ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang, belum berlanjut setelah adanya aksi penolakan warga di sekitar TPA Cilowong.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, mengaku sedang fokus mempersiapkan lebih jauh, kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah antarkota itu. Termasuk menjaga situasi kondusiv masyarakat setempat yang sempat melakukan penolakan.
"Kita sedang intensif untuk persiapan-persiapan di lokasi TPA Cilowong-nya," ungkap Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Sabtu, 25 Juni 2022.
Secara rinci, Wahyu menyebutkan kalau persiapan kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah Tangsel, ke TPA Cilowong, harus benar-benar matang dilakukan. Sebab, Tangsel, memiliki kewajiban pembayaran retribusi dan kompensasi negatif ke masyarakat sekitar.
"Persiapan di sana landasannya seperti apa, kemudian untuk penampungannya bagaimana. Karena di situ (TPA Cilowong) enggak hanya Kota Tangsel, Kabupaten Serang juga ke situ. Makanya kita enggak mau disamakan dengan daerah lain. Karena kita kerja sama memberikan retribusi, kita memberikan kompensasi dampak negatif makanya kita di sana harus ada penanganan yang berbeda. Ada sarpras yang mendukung kerja sama," tegas dia.
Dia menyebutkan, kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah dari Tangsel ke Cilowong, pada tahap selanjutnya memiliki kesepakatan baru dari sebelumnya disepakati 400 ton per hari berubah menjadi 280 ton per hari.
"Kalau ke Cilowong sesuai kesepakatan 400 ton sehari. Tapi setelah ada kesepakatan dengan Nambo juga, di Cilowong sekarang berkurang jadi 280 ton per hari," jelasnya.
Dalam mempersiapkan kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah ke Cilowong, DLH Tangsel, mengaku saat ini dalam tahap penyelesaian beberapa persiapan pendukung kerja sama.
"Sementara sampai saat ini kita belum kirim, karena kita sedang proses pemilihan jasa pengangkutnya, ketika proses itu jalan di sana juga proses untuk menyiapkan sarprasnya," ucap Wahyu
Meski ditargetkan kelanjutan kerja sama dapat dilakukan sesegera mungkin, Pemkot Tangsel, kata Wahyu, juga fokus pada stabilitas dan situasi kondusif masyarakat di Cilowong.
"Targetnya sesegera mungkin kita pembahasan operasional, menjaga kondusifitas warga sekitar. Karena warga sekitar kan dia tahu, sampah yang datang di luar kapasitas dia kan tahu. Kita jaga kondusifitas, kita musyawarah dengan warga, kita berikan pengertian, kita beri kompensasi dampak negatif," jelas dia.
Tangerang: Kerja sama pengelolaan sampah dari Tangerang Selatan, ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang, belum berlanjut setelah adanya aksi penolakan warga di
sekitar TPA Cilowong.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan, mengaku sedang fokus mempersiapkan lebih jauh, kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah antarkota itu. Termasuk menjaga situasi kondusiv masyarakat setempat yang sempat melakukan penolakan.
"Kita sedang intensif untuk persiapan-persiapan di lokasi TPA Cilowong-nya," ungkap Kepala DLH Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman, Sabtu, 25 Juni 2022.
Secara rinci, Wahyu menyebutkan kalau persiapan kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah Tangsel, ke TPA Cilowong, harus benar-benar matang dilakukan. Sebab, Tangsel, memiliki kewajiban pembayaran retribusi dan kompensasi negatif ke masyarakat sekitar.
"Persiapan di sana landasannya seperti apa, kemudian untuk penampungannya bagaimana. Karena di situ (TPA Cilowong) enggak hanya Kota Tangsel, Kabupaten Serang juga ke situ. Makanya kita enggak mau disamakan dengan daerah lain. Karena kita kerja sama memberikan retribusi, kita memberikan kompensasi dampak negatif makanya kita di sana harus ada penanganan yang berbeda. Ada sarpras yang mendukung kerja sama," tegas dia.
Dia menyebutkan, kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah dari Tangsel ke Cilowong, pada tahap selanjutnya memiliki kesepakatan baru dari sebelumnya disepakati 400 ton per hari berubah menjadi 280 ton per hari.
"Kalau ke Cilowong sesuai kesepakatan 400 ton sehari. Tapi setelah ada kesepakatan dengan Nambo juga, di Cilowong sekarang berkurang jadi 280 ton per hari," jelasnya.
Dalam mempersiapkan kelanjutan kerja sama pengelolaan sampah ke Cilowong, DLH Tangsel, mengaku saat ini dalam tahap penyelesaian beberapa persiapan pendukung kerja sama.
"Sementara sampai saat ini kita belum kirim, karena kita sedang proses pemilihan jasa pengangkutnya, ketika proses itu jalan di sana juga proses untuk menyiapkan sarprasnya," ucap Wahyu
Meski ditargetkan kelanjutan kerja sama dapat dilakukan sesegera mungkin, Pemkot Tangsel, kata Wahyu, juga fokus pada stabilitas dan situasi kondusif masyarakat di Cilowong.
"Targetnya sesegera mungkin kita pembahasan operasional, menjaga kondusifitas warga sekitar. Karena warga sekitar kan dia tahu, sampah yang datang di luar kapasitas dia kan tahu. Kita jaga kondusifitas, kita musyawarah dengan warga, kita berikan pengertian, kita beri kompensasi dampak negatif," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)