Pasuruan: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Pasuruan, Jawa Timur, belum akan melakukan pembersihan puing sisa atap kelas yang ambruk di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur.
Kepala BPBD Kota Pasuruan Syamsul Hadi mengatakan pihaknya bersama Pemkot Pasuruan masih fokus pada pemulihan trauma para siswa.
"Masih belum (dibersihkan), karena Pemkot masih fokus ke sana (pemulihan trauma)," ujar Syamsul, Kamis, 14 November 2019.
Menurutnya, penanganan trauma para siswa lebih penting. Selain itu, dibutuhkan waktu yang tidak singkat dalam penanganan pascabencana bagi para korban.
"Alhamdulillah, banyak dari kalangan pegiat sosial turut membantu menangani masalah anak, disamping Pemerintah Kota Pasuruan sendiri," katanya.
Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar para siswa masih bertahan di madrasah ibtidaiyah kecamatan Gadingrejo, Pasuruan. Para korban yang sebelumnya sempat dirawat juga sudah mulai kembali sekolah.
"Sudah masuk (sekolah) semua. Siswa yang kemarin terluka di bagian kepala juga sudah masuk, meski masih diperban," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih belum bisa memastikan kapan akan dilakukan bersih-bersih sisa-sisa puing. Kendati, hasil laboratorium forensik Polda Jatim sudah keluar.
"Belum tahu kapan, yang jelas kami masih menunggu instruksi. Karena selain Polda Jatim, Pemkot dan Pemerintah Provinsi Jatim juga menerjunkan timnya untuk melakukan investigasi terkait ambruknya atap ruang kelas di SDN Gentong," pungkasnya.
Pasuruan: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Pasuruan, Jawa Timur, belum akan melakukan pembersihan puing sisa atap kelas yang ambruk di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur.
Kepala BPBD Kota Pasuruan Syamsul Hadi mengatakan pihaknya bersama Pemkot Pasuruan masih fokus pada pemulihan trauma para siswa.
"Masih belum (dibersihkan), karena Pemkot masih fokus ke sana (pemulihan trauma)," ujar Syamsul, Kamis, 14 November 2019.
Menurutnya, penanganan trauma para siswa lebih penting. Selain itu, dibutuhkan waktu yang tidak singkat dalam penanganan pascabencana bagi para korban.
"Alhamdulillah, banyak dari kalangan pegiat sosial turut membantu menangani masalah anak, disamping Pemerintah Kota Pasuruan sendiri," katanya.
Hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar para siswa masih bertahan di madrasah ibtidaiyah kecamatan Gadingrejo, Pasuruan. Para korban yang sebelumnya sempat dirawat juga sudah mulai kembali sekolah.
"Sudah masuk (sekolah) semua. Siswa yang kemarin terluka di bagian kepala juga sudah masuk, meski masih diperban," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya masih belum bisa memastikan kapan akan dilakukan bersih-bersih sisa-sisa puing. Kendati, hasil laboratorium forensik Polda Jatim sudah keluar.
"Belum tahu kapan, yang jelas kami masih menunggu instruksi. Karena selain Polda Jatim, Pemkot dan Pemerintah Provinsi Jatim juga menerjunkan timnya untuk melakukan investigasi terkait ambruknya atap ruang kelas di SDN Gentong," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)