Suasana persimpangan Jalan Gatot Subroto - Jalan Laswi, Kota Bandung, Minggu, 4 Agustus 2019. Medcom.id/Roni Kurniawan
Suasana persimpangan Jalan Gatot Subroto - Jalan Laswi, Kota Bandung, Minggu, 4 Agustus 2019. Medcom.id/Roni Kurniawan

Bandung Jadi Kota Termacet di Indonesia

Antara • 07 Oktober 2019 23:18
Bandung: Kota Bandung menempati peringkat ke-14 sebagai kota termacet ke-14 di Asia versi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB). Kota Bandung bahkan mendapat predikat kota termacet pertama di Indonesia, disusul Jakarta dan Surabaya.
 
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung EM Ricky Gustiadi menyebut warga yang memilih menggunakan kendaraan pribadi menjadi salah satu faktor Kota Bandung mendapat predikat kota termacet se-Indonesia. Warga ogah menggunakan kendaraan umum.
 
"Jumlah pertumbuhan kendaraan (pribadi) cukup tinggi dibanding jumlah pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan, artinya (jalan raya) masih didominasi pengguna kendaraan pribadi," kata Ricky dilansir Antara, Senin, 7 Oktober 2019.

Menurutnya, warga yang menggunakan kendaraan pribadi mencapai 80 persen. Sedangkan, yang menggunakan transportasi umum hanya 20 persen. Sehingga, wajar jika kemacetan kerap terjadi di wilayah Kota Bandung.
 
Kendati begitu, dinilai Ricky, wajar warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, sarana transportasi umum di Kota Bandung kurang menunjang. Selain itu, transportasi umum di kota kembang itu tidak memiliki waktu yang jelas.
 
Ricky mengklaim pihaknya telah berupaya maksimal untuk menekan kemacetan. Namun, anggaran penyediaan transportasi Pemerintah Kota Bandung terbatas.
 
"Solusinya sudah ada dalam rencana strategis Dishub Kota Bandung tahun 2018 sampai dengan 2023. Harus mencapai 25 persen yang menggunakan angkutan dalam melakukan mobilitas setiap," kata Ricky.
 
Hal senada juga disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Dia menyebut warga Bandung tidak tertaik menggunakan kendaraan umum karena tidak tepat waktu. Warga lebih tertarik menggunakan kendaraan pribadi agar sampai tepat waktu.
 
"Kalau sekarang orang beralih ke transportasi massal meski nyaman tapi tidak bisa memprediksi waktu, sehingga orang juga belum tentu," kata Yana di Balai Kota Bandung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan