Bogor: Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan rekayasa lalu lintas kanalisasi 2-1 di Jalan Raya Puncak Bogor, Jawa Barat difungsikan untuk mengakomodir masyarakat agar bisa menggunakan dua jalur.
"Intinya kanalisasi ini bukan untuk mengurangi kemacetan tetapi untuk mengakomodir masyarakat agar bisa menggunakan kedua jalur," kata Joni di Simpang Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, Minggu, 27 Oktober 2019.
Joni menjelaskan jika pihaknya juga akan meminta pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengoptimalkan jalur di Puncak Bogor. Karena belum semua kanalisasi 2-1 diterapkan dari Simpang Gadog hingga Simpang TSI.
"Masih ada beberapa jalur, seperti di Megamendung belum bisa menerapkan 2-1 karena kondisi jalur yang sempit," jelas Joni.
Sementara Humas Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Gatut S mengatakan pada sosialisasi hari pertama diterapkannya sistem kanalisasi, pihaknya sudah memasang cone sepanjang jalur puncak sejak pukul 03.00 WIB.
Gatut menjelaskan sistem kanalisasi 2-1 ini belum berlaku total dari simpang Gadog hingga simpang TSI. Karena ada beberapa ruas jalan yang tidak memungkinkan untuk tiga jalur.
"Untuk beberapa ruas jalan yang tidak memungkinkan tiga lajur, maka kita jadikan dua lajur," kata Gatut.
Bogor: Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan rekayasa lalu lintas kanalisasi 2-1 di Jalan Raya Puncak Bogor, Jawa Barat difungsikan untuk mengakomodir masyarakat agar bisa menggunakan dua jalur.
"Intinya kanalisasi ini bukan untuk mengurangi kemacetan tetapi untuk mengakomodir masyarakat agar bisa menggunakan kedua jalur," kata Joni di Simpang Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Jawa Barat, Minggu, 27 Oktober 2019.
Joni menjelaskan jika pihaknya juga akan meminta pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengoptimalkan jalur di Puncak Bogor. Karena belum semua kanalisasi 2-1 diterapkan dari Simpang Gadog hingga Simpang TSI.
"Masih ada beberapa jalur, seperti di Megamendung belum bisa menerapkan 2-1 karena kondisi jalur yang sempit," jelas Joni.
Sementara Humas Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Gatut S mengatakan pada sosialisasi hari pertama diterapkannya sistem kanalisasi, pihaknya sudah memasang cone sepanjang jalur puncak sejak pukul 03.00 WIB.
Gatut menjelaskan sistem kanalisasi 2-1 ini belum berlaku total dari simpang Gadog hingga simpang TSI. Karena ada beberapa ruas jalan yang tidak memungkinkan untuk tiga jalur.
"Untuk beberapa ruas jalan yang tidak memungkinkan tiga lajur, maka kita jadikan dua lajur," kata Gatut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)