Kudus: Banjir yang terjadi di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menelan korban jiwa. Tiga remaja meninggal di area persawahan Blok Krapyak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan semula lima anak-anak naik perahu kayu di area persawahan Blok Krapyak Desa Mejobo. Mereka mendayung perahu kayu dengan bambu sejauh 5 kilometer.
"Perahu kayunya itu kemasukan air dan terbalik, sehingga ke lima korban tercebur ke area sawah yang tergenang air dengan kedalaman sekitar 2,5 meter," kata Mundir, Jumat, 15 Maret 2024.
Kelima korban sempat meminta tolong. Namun hanya dua anak yang selamat karena berhasil berenang. Sementara tiga anak lainnya meninggal tenggelam.
"Korban sempat berteriak minta tolong. Ada saksi yang mendengar dan melihat lalu ke TKP (lokasi perahu terbalik) namun korban sudah tenggelam," jelas Mundir.
Dua korban selamat yaitu Ahmad Rifa’i, umur 16 tahun, warga Desa Sukodadi Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Serta Ilhan Firdaus, umur 15 tahun, warga Desa Wotan Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.
"Korban yang meninggal itu dua warga Pati dan satunya warga Jepara," ungkap Mundir.
Seperti diketahui banjir yang terjadi di Desa Mejobo merendam lebih dari 40 hektare area persawahan. Warga yang terdampak banjir lebih dari 600 jiwa. Banjir yang terjadi di Desa Mejobo sejak dua hari terakhir ini disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Kretek.
1.640 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya merendam ribuan ruamh warga. Namun, banjir juga merendam 1.642 hektare sawah tanaman padi terendam. Ancaman gagal panen ada di depan mata petani.
Mundir mengatakan area persawahan yang paling luas tergenang banjir ada di Kecamatan Mejobo. Di kecamatan Siaga Bencana ini terdapat 865 hektare sawah yang terendam banjir.
“Rinciannya di Desa Kesambi ada 150 hektare, Mejobo 40 hektare, Golantepus 45 hektare, Tenggeles 30 hektare, Kirig 180 hektare, Temulus 150 hektare, Jojo 170 hektare, dan di Payaman 100 hektare,” ungkapnya.
Kemudian area persawahan di Kecamatan Kaliwungu yang terendam banjir seluas 120 hektare. Itu berada di Desa Setrokalangan seluas 50 hektare. Kemudian di Desa Banget 40 hektare dan di Desa Kedungdowo 30 hektare.
“Banjir di Kecamatan Kaliwungi ini selain intensitas hujan tinggi, juga disebabkan adanya limpasan air dari Sungai Wulan ke SWD 1 (Serang Welahan Drainase 1),” beber Mundir.
Area persawahan yang terendam banjir di di Kecamatan Jati seluas 200 hektare. Luasan itu ada di tiga desa, yaitu Desa Jetis Kapuan seluas 100 hektare. Lalu Desa Tanjungkarang seluas 50 hektare dan Desa Pasuruan Lor seluas 50 hektare.
“Kalau di Kecamatan Jekulo perkiraan ada sekitar 300 hektare dan di Kecamatan Undaan ada 150 hektare. Perkiraan jumlah keselurahan area sawah yang terendam ada sekitar 1.600 hektare,” ujar Mundir.
Kudus:
Banjir yang terjadi di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menelan korban jiwa. Tiga remaja meninggal di area persawahan Blok Krapyak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir, mengatakan semula lima anak-anak naik perahu kayu di area persawahan Blok Krapyak Desa Mejobo. Mereka mendayung perahu kayu dengan bambu sejauh 5 kilometer.
"Perahu kayunya itu kemasukan air dan terbalik, sehingga ke lima korban tercebur ke area sawah yang tergenang air dengan kedalaman sekitar 2,5 meter," kata Mundir, Jumat, 15 Maret 2024.
Kelima korban sempat meminta tolong. Namun hanya dua anak yang selamat karena berhasil berenang. Sementara tiga anak lainnya meninggal tenggelam.
"Korban sempat berteriak minta tolong. Ada saksi yang mendengar dan melihat lalu ke TKP (lokasi perahu terbalik) namun korban sudah tenggelam," jelas Mundir.
Dua korban selamat yaitu Ahmad Rifa’i, umur 16 tahun, warga Desa Sukodadi Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Serta Ilhan Firdaus, umur 15 tahun, warga Desa Wotan Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.
"Korban yang meninggal itu dua warga Pati dan satunya warga Jepara," ungkap Mundir.
Seperti diketahui banjir yang terjadi di Desa Mejobo merendam lebih dari 40 hektare area persawahan. Warga yang terdampak banjir lebih dari 600 jiwa. Banjir yang terjadi di Desa Mejobo sejak dua hari terakhir ini disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Kretek.
1.640 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya merendam ribuan ruamh warga. Namun, banjir juga merendam 1.642 hektare sawah tanaman padi terendam. Ancaman gagal panen ada di depan mata petani.
Mundir mengatakan area persawahan yang paling luas tergenang banjir ada di Kecamatan Mejobo. Di kecamatan Siaga Bencana ini terdapat 865 hektare sawah yang terendam banjir.
“Rinciannya di Desa Kesambi ada 150 hektare, Mejobo 40 hektare, Golantepus 45 hektare, Tenggeles 30 hektare, Kirig 180 hektare, Temulus 150 hektare, Jojo 170 hektare, dan di Payaman 100 hektare,” ungkapnya.
Kemudian area persawahan di Kecamatan Kaliwungu yang terendam banjir seluas 120 hektare. Itu berada di Desa Setrokalangan seluas 50 hektare. Kemudian di Desa Banget 40 hektare dan di Desa Kedungdowo 30 hektare.
“Banjir di Kecamatan Kaliwungi ini selain intensitas hujan tinggi, juga disebabkan adanya limpasan air dari Sungai Wulan ke SWD 1 (Serang Welahan Drainase 1),” beber Mundir.
Area persawahan yang terendam banjir di di Kecamatan Jati seluas 200 hektare. Luasan itu ada di tiga desa, yaitu Desa Jetis Kapuan seluas 100 hektare. Lalu Desa Tanjungkarang seluas 50 hektare dan Desa Pasuruan Lor seluas 50 hektare.
“Kalau di Kecamatan Jekulo perkiraan ada sekitar 300 hektare dan di Kecamatan Undaan ada 150 hektare. Perkiraan jumlah keselurahan area sawah yang terendam ada sekitar 1.600 hektare,” ujar Mundir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)