Karanganyar: Total sebanyak 1.000-an anak di Kabupaten Karanganyar menolak imunisasi polio. Jumlah tersebut menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Saat ini ada 1.000-an tapi menyebar. Tidak di satu tempat ya, merata. Itu yang menolak, sampai saat ini kita masih upayakan sweeping," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati, Senin, 22 Januari 2024.
Menurutnya, terbanyak anak menolak imunisasi polio berada di Kecamatan Tawangmangu, sekitar 300 anak. Jadwal imunisasi Polio di Karanganyar selesai 20 Januari 2024 lalu.
Saat ini, Dinkes Karanganyar masih melakukan sweeping di lokasi-lokasi yang belum mencapai 95 persen. Sweeping dilakukan dengan metode door to door atau jemput bola.
"Total sasaran kita melalui puskesmas ada 98.200 anak. Ini saya perintahkan bagi yang belum mencapai 95 persen untuk disweeping. Kalau secara keseluruhan di Karanganyar target 95 persen sudah terpenuhi," bebernya.
Di sisi lain, Purwati menyebutkan alasan penolakan imunisasi polio karena keyakinan. Terkait itu, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan bantuan lintas sektoral.
"Mereka yang menolak kita minta buat surat pernyataan penolakan. Jadi jika terjadi apa-apa tidak bisa menyalahkan pemerintah," ungkapnya.
Karanganyar: Total sebanyak 1.000-an anak di Kabupaten Karanganyar menolak imunisasi
polio. Jumlah tersebut menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Saat ini ada 1.000-an tapi menyebar. Tidak di satu tempat ya, merata. Itu yang menolak, sampai saat ini kita masih upayakan sweeping," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati, Senin, 22 Januari 2024.
Menurutnya, terbanyak anak menolak imunisasi polio berada di Kecamatan Tawangmangu, sekitar 300 anak. Jadwal imunisasi Polio di Karanganyar selesai 20 Januari 2024 lalu.
Saat ini, Dinkes Karanganyar masih melakukan sweeping di lokasi-lokasi yang belum mencapai 95 persen. Sweeping dilakukan dengan metode door to door atau jemput bola.
"Total sasaran kita melalui puskesmas ada 98.200 anak. Ini saya perintahkan bagi yang belum mencapai 95 persen untuk disweeping. Kalau secara keseluruhan di Karanganyar target 95 persen sudah terpenuhi," bebernya.
Di sisi lain, Purwati menyebutkan alasan penolakan imunisasi polio karena keyakinan. Terkait itu, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan bantuan lintas sektoral.
"Mereka yang menolak kita minta buat surat pernyataan penolakan. Jadi jika terjadi apa-apa tidak bisa menyalahkan pemerintah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)