medcom.id, Surabaya: Tim DVI Polda Jawa Timur menyerahkan jenazah korban AirAsia QZ8501atas nama Herumanto Tanus kepada keluarga di Surabaya, Senin (26/1/2015). Herumanto merupakan satu dari 52 jenazah yang sudah diidentifikasi dan diserahkan ke keluarga.
Keluarga tak mampu menahan haru saat menerima jenazah berlabel 054 itu. Namun mereka ikhlas menerima kenyataan bahwa Vice President Controller Bogasari Surabaya itu menjadi korban kecelakaan QZ8501 dan meninggal.
Jenazahnya dapat diidentifikasi melalui metode primer. Data antemortem dan postmortemnya cocok berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan.
Herumanto menjadi korban AirAsia bersama istri Indah Juliansih beserta dua anaknya, Niko Geovani dan Justin Geovani. Herumanto berangkat dari Sidoarjo untuk bertemu anak keduanya yang bersekolah di Singapura.
Kematian Herumanto dan keluarganya membawa duka bagi keluarganya, utamanya anak kedua bernama Ciara Natasia. Kini Ciara harus hidup sebatang kara di usianya yang masih 15 tahun.
medcom.id, Surabaya: Tim DVI Polda Jawa Timur menyerahkan jenazah korban AirAsia QZ8501atas nama Herumanto Tanus kepada keluarga di Surabaya, Senin (26/1/2015). Herumanto merupakan satu dari 52 jenazah yang sudah diidentifikasi dan diserahkan ke keluarga.
Keluarga tak mampu menahan haru saat menerima jenazah berlabel 054 itu. Namun mereka ikhlas menerima kenyataan bahwa Vice President Controller Bogasari Surabaya itu menjadi korban kecelakaan QZ8501 dan meninggal.
Jenazahnya dapat diidentifikasi melalui metode primer. Data antemortem dan postmortemnya cocok berupa jenis kelamin, usia, dan tinggi badan.
Herumanto menjadi korban AirAsia bersama istri Indah Juliansih beserta dua anaknya, Niko Geovani dan Justin Geovani. Herumanto berangkat dari Sidoarjo untuk bertemu anak keduanya yang bersekolah di Singapura.
Kematian Herumanto dan keluarganya membawa duka bagi keluarganya, utamanya anak kedua bernama Ciara Natasia. Kini Ciara harus hidup sebatang kara di usianya yang masih 15 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)