Sugiono, korban tertembak peluru milik anggota TNI, dipindahkan ke RS Cikini Jakarta, 10 Maret 2015, Metrotv/ Ricardo Hutahaean
Sugiono, korban tertembak peluru milik anggota TNI, dipindahkan ke RS Cikini Jakarta, 10 Maret 2015, Metrotv/ Ricardo Hutahaean

Tertembak Peluru TNI, Korban Butuh Tindakan Khusus di RS Cikini Jakarta

Ricardo Hutahaean • 10 Maret 2015 18:04
medcom.id, Merauke: Kondisi Sugiono, 32, korban tertembak peluru TNI di Bandara Moppah Merauke, Papua, membaik. Namun ia masih harus menjalani tindakan di dokter spesialis. Lantaran itu, tim medis merujuk Sugiono ke RS Cikini Jakarta.
 
"Tadi pagi sudah dironsen. Hasil ronsennya, paru-paru sebelah kiri sudah lebih baik dibanding kemarin setelah kejadian (Senin 9 Maret 2015), tapi memang belum normal. Pasiennya hari ini sudah dirujuk," kata Kepada Bidang Pelayanan RSUD Merauke dr Petrus Paulus Tiniyap, Selasa (10/3/2015).
 
Paulus mengatakan kondisi korban sudah stabil. Sugiono juga sudah bisa berkomunikasi. Namun Sugiono masih harus mendapat tindakan khusus di daerah dada yang tertembus peluru milik TNI itu.

Setelah kejadian dan dibawa ke rumah sakit, kata Petrus, tim medis memasang selang ke paru-parunya. Sebab paru-paru kirinya mengeluarkan darah. "Ada luka di daerah dada sebelah kiri dan pungung kiri. Lukanya mengenai paru-paru. Jantungnya aman," terang Petrus.
 
Peristiwa maut itu terjadi saat Protokoler Yonif 755/Yalet Praka Dedi Purwanto melakukan check in tiket dan barang milik atasannya, Kepala Pembekalan dan Angkutan Kodam (Kabekangdam) XVII Cendrawasih Kolonel Cba Mursito Budi Utomo yang akan terbang ke Jayapura, Senin pagi 9 Maret 2015.
 
Sesuai aturan penerbangan, Praka Dedi mengosongkan senjata milik Kolonel Cba Mursito di counter Lion Air. Praka Dedi bermaksud menitipkannya ke petugas pengamanan pesawat.
 
Saat mengosongkan peluru, senjata mengarah ke dinding. Picu ditarik. Ternyata masih ada peluru dalam pistol. Peluru lalu mengenai dinding yang terbuat dari triplek. Peluru menembus dinding.
 
Di balik dinding, Sugiono tengah duduk bersandar sambil memangku Novan. Peluru menembus tubuh Sugiono. Novan yang berada di pangkuan ayahnya pun terkena peluru. Bahkan, peluru bersarang di perutnya.
 
Praka Dedi beserta petugas bandara melarikan keduanya ke RSUD Merauke. Tim medis segera melakukan tindakan. Tak berapa lama kemudian, Novan meninggal. Keluarga kemudian mengebumikan Novan tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Salor, Distrik Kurik, Merauke. Sementara Sugiono kritis.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan