medcom.id, Bandung: Petinggi United Malaysia National Organization (UMNO) menilai kebijakan Presiden Joko Widodo terhadap pengamanan di perairan dapat dimengerti dunia internasional. Namun, Jokowi tak mungkin frontal.
"Kami yakin Presiden Joko Widodo tidak mengeluarkan kebijakan seperti menenggelamkan kapal asing yang masuk wilayah Indonesia," kata Ahli Majelis Kerja Tertinggi UMNO, Dato Sohaimi Shahadan, dalam acara silaturahmi anggota Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDIP, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/12/2014).
Menurut Dato Sohaimi, isu penenggelaman kapal nelayan asing yang beroperasi di perairan Indonesia telah dibesar-besarkan. "Itu sebuah isu yang dibesar-besarkan, sehingga terkesan heboh. Isu itu jelas merupakan manipulasi," kata dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi memiliki pertimbangan yang baik sehingga tidak mencelakakan hubungan baik dengan negara lain. "Malaysia tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia, di antaranya dengan mengabaikan isu manipulatif tersebut," ujar Dato Sohaimi.
medcom.id, Bandung: Petinggi United Malaysia National Organization (UMNO) menilai kebijakan Presiden Joko Widodo terhadap pengamanan di perairan dapat dimengerti dunia internasional. Namun, Jokowi tak mungkin frontal.
"Kami yakin Presiden Joko Widodo tidak mengeluarkan kebijakan seperti menenggelamkan kapal asing yang masuk wilayah Indonesia," kata Ahli Majelis Kerja Tertinggi UMNO, Dato Sohaimi Shahadan, dalam acara silaturahmi anggota Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDIP, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/12/2014).
Menurut Dato Sohaimi, isu penenggelaman kapal nelayan asing yang beroperasi di perairan Indonesia telah dibesar-besarkan. "Itu sebuah isu yang dibesar-besarkan, sehingga terkesan heboh. Isu itu jelas merupakan manipulasi," kata dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi memiliki pertimbangan yang baik sehingga tidak mencelakakan hubungan baik dengan negara lain. "Malaysia tetap menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia, di antaranya dengan mengabaikan isu manipulatif tersebut," ujar Dato Sohaimi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)