medcom.id, Sidoarjo: PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, menutup layanan Crisis Center untuk keluarga penumpang AirAsia QZ8501. Mulai Kamis (1/1/2015) besok, layanan itu tak lagi beroperasi di Bandara Juanda.
"Crisis Center kita akan beralih ke RS Bhayangkara Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani, Surabaya," kata Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo di Bandara Juanda Sidoarjo, Rabu (31/12/2014).
Lantaran itu, ia menyerahterimakan layanan itu kepada AirAsia. Dengan kata lain, tambahnya, layanan itu kini di bawah komando AirAsia dan kepolisian.
Namun demikian, katanya, Bandara Juanda tetap menjadi lokasi pendaratan jenazah penumpang AirAsia yang diberangkatkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lalu seluruh jenazah akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
Sementara itu, CEO of AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan siap membantu keluarga hingga akhirnya para korban dimakamkan. Terkait tunjangan kompensasi, Sunu mengaku saat ini bukan waktu yang tepat untuk dibicarakan.
"Namun yang pasti, kami melakukan itu. Fokus kami saat ini adalah terkait evakuasi, membantu proses identifikasi, sampai proses pemakaman," kata Sunu.
AirAsia pun akan membantu keluarga menginap di hotel yang berlokasi dekat dengan RS Bhayangkara Polda Jatim di Kota Surabaya. Namun di malam Tahun Baru, Sunu mengaku sulit menemukannya.
Jadi untuk malam ini, AirAsia masih menyediakan hotel untuk keluarga di sekitar Bandara Juanda. Besok, AirAsia menyediakan transportasi untuk keluarga berpindah ke Surabaya. Sehingga keluarga pun dapat lebih mudah menunggu proses identifikasi jenazah.
"Kami harap proses ini cepat berakhir. Sehingga para korban dapat dimakamkan sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing," harap Sunu sepenuh hati.
medcom.id, Sidoarjo: PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, menutup layanan Crisis Center untuk keluarga penumpang AirAsia QZ8501. Mulai Kamis (1/1/2015) besok, layanan itu tak lagi beroperasi di Bandara Juanda.
"Crisis Center kita akan beralih ke RS Bhayangkara Polda Jatim di Jalan Ahmad Yani, Surabaya," kata Dirut PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo di Bandara Juanda Sidoarjo, Rabu (31/12/2014).
Lantaran itu, ia menyerahterimakan layanan itu kepada AirAsia. Dengan kata lain, tambahnya, layanan itu kini di bawah komando AirAsia dan kepolisian.
Namun demikian, katanya, Bandara Juanda tetap menjadi lokasi pendaratan jenazah penumpang AirAsia yang diberangkatkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Lalu seluruh jenazah akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
Sementara itu, CEO of AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan siap membantu keluarga hingga akhirnya para korban dimakamkan. Terkait tunjangan kompensasi, Sunu mengaku saat ini bukan waktu yang tepat untuk dibicarakan.
"Namun yang pasti, kami melakukan itu. Fokus kami saat ini adalah terkait evakuasi, membantu proses identifikasi, sampai proses pemakaman," kata Sunu.
AirAsia pun akan membantu keluarga menginap di hotel yang berlokasi dekat dengan RS Bhayangkara Polda Jatim di Kota Surabaya. Namun di malam Tahun Baru, Sunu mengaku sulit menemukannya.
Jadi untuk malam ini, AirAsia masih menyediakan hotel untuk keluarga di sekitar Bandara Juanda. Besok, AirAsia menyediakan transportasi untuk keluarga berpindah ke Surabaya. Sehingga keluarga pun dapat lebih mudah menunggu proses identifikasi jenazah.
"Kami harap proses ini cepat berakhir. Sehingga para korban dapat dimakamkan sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing," harap Sunu sepenuh hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)