Manado: Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melarang masyarakat beraktivitas di radius bahaya Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, pasceletusan pada Rabu, 3 Oktober 2018.
"Masyarakat Diimbau tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah," kata personel Pos Pengamatan Gunung Soputan, Steve SM Rotti.
Menurut Steve, larangan tersebut untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas. Warga di sekitar Gunung Soputan juga dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Baca: ?Gunung Soputan Meletus, Masyarakat Diminta Menjauh
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi di mana material erupsi terbawa oleh air terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
"Status Gunung Soputan masih siaga level III," kata Steve.
Dalam laporan pukul 00.00-06.00 WITA, gunung tampak jelas, dengan asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 200 meter di atas puncak kawah.
Gempa guguran tercatat sebanyak 14 kali dengan amplitudo 6-30 milimeter berdurasi 21-150 detik. Gempa embusan sebanyak 12 kali dengan Amplitudo 10-41 milimeter selama 10-63 detik.
Gempa vulkanik dalam tereman sebanyak dua kali dengan amplitudo 31-40 milimeter selama 12-15 detik, sementara gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo tiga milimeter selama 67 detik, tremor terus menerus terekam dengan amplitudo 1-5 milimeter dominan dua milimeter.
Pos pengamatan, pada hari Rabu mencatat terjadinya empat kali erupsi, letusan pertama terjadi pukul 08.47 Wita, kedua terjadi pukul 10.44 Wita, letusan ketiga pukul 11.12 Wita dan letusan keempat terjadi pukul 11.52 Wita.
Manado: Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melarang masyarakat beraktivitas di radius bahaya Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, pasceletusan pada Rabu, 3 Oktober 2018.
"Masyarakat Diimbau tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Barat daya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah," kata personel Pos Pengamatan Gunung Soputan, Steve SM Rotti.
Menurut Steve, larangan tersebut untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas. Warga di sekitar Gunung Soputan juga dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Baca: ?Gunung Soputan Meletus, Masyarakat Diminta Menjauh
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi di mana material erupsi terbawa oleh air terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan seperti Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
"Status Gunung Soputan masih siaga level III," kata Steve.
Dalam laporan pukul 00.00-06.00 WITA, gunung tampak jelas, dengan asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 200 meter di atas puncak kawah.
Gempa guguran tercatat sebanyak 14 kali dengan amplitudo 6-30 milimeter berdurasi 21-150 detik. Gempa embusan sebanyak 12 kali dengan Amplitudo 10-41 milimeter selama 10-63 detik.
Gempa vulkanik dalam tereman sebanyak dua kali dengan amplitudo 31-40 milimeter selama 12-15 detik, sementara gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo tiga milimeter selama 67 detik, tremor terus menerus terekam dengan amplitudo 1-5 milimeter dominan dua milimeter.
Pos pengamatan, pada hari Rabu mencatat terjadinya empat kali erupsi, letusan pertama terjadi pukul 08.47 Wita, kedua terjadi pukul 10.44 Wita, letusan ketiga pukul 11.12 Wita dan letusan keempat terjadi pukul 11.52 Wita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)