Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin difteri, foto: Media Indonesia
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin difteri, foto: Media Indonesia

7 Anak Meninggal Dunia Akibat Difteri, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB

Putri Purnama Sari • 22 Februari 2023 20:38
Jakarta: Penyakit corynebacterium diphtherie (difteri) kembali mewabah di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 7 warga di satu desa meninggal dunia, dengan mayoritas anak di bawah umur. Atas kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan kasus penyakit Difteri sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
 
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan saat ini pihaknya akan segera menggelar vaksin difteri di beberapa wilayah Kabupaten Garut. Vaksin tersebut diperuntukkan untuk anak-anak usia 2-15 tahun.
 
“Nah sekarang ini difteri ini menyerang anak-anak di bawah 15 tahun, makanya dilakukan gujes (penyuntikan vaksin difteri) dulu ya, datang ke sekolah-sekolah, jadi kalau di sini dari Dinkes itu ini usia 2 bulan sampai dengan 15 tahun," ujar Rudi.

Rudi juga mengatakan, banyaknya pasien difteri di wilayahnya dikarenakan sebagian masyarakat tidak percaya akan vaksin, sehingga anak tidak menerima vaksin lengkap sedari awal.
 
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi juga menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan agar KLB tidak meluas ke daerah lain.
 
Salah satunya adalah dengan membuat posko KLB Difteri di lokasi Puskesmas. Di posko tersebut masyarakat melakukan tata laksana kasus sesuai dengan pedoman (pengambilan swab, pemberian ADS sesuai rekomendasi ahli, isolasi kasus), selanjutnya memberikan profilaksis kepada semua kontak erat.
 
Nadia juga melanjutkan untuk penanganan difteri agar tidak meluas ke daerah lain dengan cara menunjuk Pemantau minum Obat (PMO) profilaksis (kader, toma atau petugas kes setempat), melakukan pembatasan aktifitas di luar rumah bagi yang sakit.
 
Selain itu, tetap melakukan protokol kesehatan terutama di daerah/lokasi KLB dengan menjaga jarak dan penggunaan masker, juga melakukan Outbreak respond immunization (ORI) sesuai arahan komite ahli.
 
”Dan yang paling penting adalah melakukan koordinasi dengan lintas sektor dalam penanganan kasus difteri, memberikan sosialisasi tentang penyakit difteri dan pentingnya imunisasi kepada masyarakat, meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap, dan yang terakhir melakukan ORI (Outbreak Response Immunization) di wilayah Garut,” ujar Nadia
 
Sementara itu, Dinkes Kabupaten Garut memaparkan hingga saat ini tercatat delapan orang tengah melalukan isolasi dan tiga orang lainnya sedang menerima perawatan di Rumah Sakit.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan