Nanas hasil perkebunan di lahan gambut (Foto:Pelangi Karismakristi)
Nanas hasil perkebunan di lahan gambut (Foto:Pelangi Karismakristi)

Menikmati Segarnya Buah Nanas di Tengah Lahan Gambut

Pelangi Karismakristi • 24 Desember 2017 08:03
Jakarta: Pertama kali menginjakkan kaki di lahan gambut bekas kebakaran, ditambah cuaca sangat terik di Sei Pakning, Bukit Batu, Riau, rasanya tak ingin berlama-lama di sini. Angin kencang membuat debu beterbangan.
 
Untuk menuju hutan gambut di Sei Pakning, harus melewati perkampungan. Jangan bayangkan jalan mulus beraspal. Kami menuju lahan gambut di Sei Pakning menumpang mobil 4WD atau motor trail.
 
Setelah melewati perkampungan warga, tampak hamparan lahan gambut membentang. Lahan yang terbakar pada 2012-2014 itu kini mulai kembali hijau.
 
Di tengah cuaca yang panas dan hamparan lahan gambut, ada pemandangan lain yang tak biasa. Sekitar 4,5 hektare lahan ditanami buah tropis yang rasanya manis, yakni nanas.
 
Ini momentum yang dinanti, mencicipi segarnya buah nanas dari lahan gambut. Bayangkan, di tengah cuaca terik, menikmati potongan nanas langsung di kebunnya. Segar sekali!
 
Kebun nanas di lahan yang pernah terbakar ini dikelola Kelompok Tani Tunas Makmur sejak 2015 didukung Pertamina RU II Sei Pakning melalui program CSR nya untuk mengalihfungsikan lahan yang terbakar dan rawan terbakar.
 
Awalnya, hanya 0,5 hektare lahan yang ditanami oleh seorang petani, Samsul. Setahun kemudian, pertanian nanas di Sei Pakning menunjukkan hasil positif.
 
Luas lahan yang ditanami nanas menjadi tiga hektar melibatkan tiga petani dan 10 petani penggarap. Hasil panen mencapai 10 ribu buah per hektare dengan kualitas grade A-B (85 persen) dan C (15 persen).
 
Hasil penjualan grade A dan B mencapai Rp17 juta per panen. Sedangkan nilai ekonomi nanas grade C rendah. Agar tetap bisa dinikmati, para ibu anggota Kelompok Tani Tunas Makmur menjadikan nanas grade C sebagai camilan nan lezat.
 
Pada tahun ini, luas lahan pertanian nanas bertambah menjadi 4,5 hektar. Masa tanam dan masa panen terjadwal, yakni dua bulan atau delapan bulan sekali.
 
Ketersediaan bibit dipenuhi secara swadaya dan berkelanjutan dengan memanfaatkan bonggol nanas berkualitas tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan