Yogyakarta: Siklon tropis Cempaka yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat hujan tak kunjung reda sejak Senin malam, 27 November 2017. Akibatnya, tanah longsor di sejumlah titik dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD DIY, Danang Syamsu Rizal mengatakan 3 orang yang tewas adalah warga Pringgokusuman, Kota Yogyakarta. Sementara seorang lainnya adalah warga Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Ketiga warga yang tewas di Kota Yogyakarta itu merupakan satu keluarga. Mereka tewas usai rumahnya tertimpa bagian talud yang ambrol.
"Tiga orang itu satu kakek, satu nenek dan satu cucunya. Dua korban sudah berhasil dievakuasi. Satu lagi yakni sang kakek akan dievakuasi besok," kata Danang melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Selasa malam, 28 November 2017.
Sementara satu korban di Gunung Kidul meninggal karena terseret banjir. Sebelum terseret, rumah korban sempat terkena longsoran.
Tanah longsor juga membuat dinding masjid sebuah pondok pesantren di Kokap Kulonprogo jebol. Tiga santri terluka ringan. Belasan rumah dan akses Jalan di beberapa titik tertutup limpahan longsor.
Data Situasi Kebencanan BPBD DIY pada Selasa pukul 20.45 WIB, tanah longsor menerjang 73 titik di seluruh wilayah DIY. Sebanyak 44 titik di wilayah Bantul, 10 titik Kulon Progo, 6 titik di Gunungkidul, 7 titik di Sleman, dan 6 titik di Kota Yogyakarta.
"Wilayah Bantul yang longsor ada di Piyungan, Immogiri. Kalau di kota ada di Juminahan, Gambiran Umbulharjo, dan Bumijo Jetis," jelas Danang.
Sementara wilayah yang longsor di Kabupaten Sleman ada di Kecamatan Prambanan. Tanah longsor yang menerjang Kulonprogo sebagian besar terjadi di Kecamatan Kokap, Girimulyo, dan Samigaluh.
"Warga yang terkena longsor sudah diungsikan ke balai desa terdekat atau ke rumah saudara yang aman dari longsor. Kami sudah siapkan logistik makanan untuk para korban longsor dibantu warga setempat," pungkas Danang
Hingga tadi malam, hujan deras masih mengguyur wilayah DIY. Tim dan relawan BPBD bersiaga sepanjang malam untuk mengantisipasi dan bertindak jika terjadi bencana susulan.
Danang mengimbau warga untuk mengurangi aktifitas yang tidak penting di luar ruangan selama beberapa hari ke depan.
Untuk diketahui, laporan BMKG menyebutkan bahwa Siklon Tropis Cempaka diprediksi masih akan menghantam perairan selatan Pulau Jawa hingga beberapa hari ke depan.
Yogyakarta: Siklon tropis Cempaka yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat hujan tak kunjung reda sejak Senin malam, 27 November 2017. Akibatnya, tanah longsor di sejumlah titik dan menyebabkan empat orang meninggal dunia.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD DIY, Danang Syamsu Rizal mengatakan 3 orang yang tewas adalah warga Pringgokusuman, Kota Yogyakarta. Sementara seorang lainnya adalah warga Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Ketiga warga yang tewas di Kota Yogyakarta itu merupakan satu keluarga. Mereka tewas usai rumahnya tertimpa bagian talud yang ambrol.
"Tiga orang itu satu kakek, satu nenek dan satu cucunya. Dua korban sudah berhasil dievakuasi. Satu lagi yakni sang kakek akan dievakuasi besok," kata Danang melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Selasa malam, 28 November 2017.
Sementara satu korban di Gunung Kidul meninggal karena terseret banjir. Sebelum terseret, rumah korban sempat terkena longsoran.
Tanah longsor juga membuat dinding masjid sebuah pondok pesantren di Kokap Kulonprogo jebol. Tiga santri terluka ringan. Belasan rumah dan akses Jalan di beberapa titik tertutup limpahan longsor.
Data Situasi Kebencanan BPBD DIY pada Selasa pukul 20.45 WIB, tanah longsor menerjang 73 titik di seluruh wilayah DIY. Sebanyak 44 titik di wilayah Bantul, 10 titik Kulon Progo, 6 titik di Gunungkidul, 7 titik di Sleman, dan 6 titik di Kota Yogyakarta.
"Wilayah Bantul yang longsor ada di Piyungan, Immogiri. Kalau di kota ada di Juminahan, Gambiran Umbulharjo, dan Bumijo Jetis," jelas Danang.
Sementara wilayah yang longsor di Kabupaten Sleman ada di Kecamatan Prambanan. Tanah longsor yang menerjang Kulonprogo sebagian besar terjadi di Kecamatan Kokap, Girimulyo, dan Samigaluh.
"Warga yang terkena longsor sudah diungsikan ke balai desa terdekat atau ke rumah saudara yang aman dari longsor. Kami sudah siapkan logistik makanan untuk para korban longsor dibantu warga setempat," pungkas Danang
Hingga tadi malam, hujan deras masih mengguyur wilayah DIY. Tim dan relawan BPBD bersiaga sepanjang malam untuk mengantisipasi dan bertindak jika terjadi bencana susulan.
Danang mengimbau warga untuk mengurangi aktifitas yang tidak penting di luar ruangan selama beberapa hari ke depan.
Untuk diketahui, laporan BMKG menyebutkan bahwa Siklon Tropis Cempaka diprediksi masih akan menghantam perairan selatan Pulau Jawa hingga beberapa hari ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)