Tangerang: Kusni, 30, dan Ana, 4, tewas terpanggang setelah rumahnya di Kampung Lebak Baru, RT 015/02, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, terbakar. Ibu dan anak itu tidak sempat melarikan diri saat api mulai membara sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa, 29 Desember 2020.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin, mengatakan, Suparno, 32, suami Kusni, mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSU Balaraja.
"Api (berasal) dari korsleting listrik yang menyambar jeriken berisi bensin di warung milik korban," ujarnya, Selasa, 29 Desember 2020.
Baca juga: Pabrik BBM Kelapa Sawit Mulai Beroperasi Tahun Depan
Kosrudin menjelaskan saat kejadian, ibu dan anak itu sedang tertidur. Namun, suami korban dapat selamat lantaran nekat menerobos api, sehingga mengalami luka bakar serius.
"Kalau dia (ibu dan anak) bangun, mudah itu loncat, hanya terhalang etalase saja karena memang pedagang. Kalau suaminya mungkin dia bangun dalam setengah sadar langsung loncat melewati api," lanjut dia,
Kosrudin menuturkan kedua jenazah sudah dibawa ke RSU Balaraja. Sedangkan Suparno masih menjalani perawatan medis.
"Luka bakarnya parah sekitar 70%. Kalau kerugian sekitar seratus juta, karena diperkirakan modal bikin warung itu ada sekitar Rp100 juta," jelasnya.
Tangerang: Kusni, 30, dan Ana, 4, tewas terpanggang setelah rumahnya di Kampung Lebak Baru, RT 015/02, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten, terbakar. Ibu dan anak itu tidak sempat melarikan diri saat api mulai membara sekitar pukul 03.00 WIB, Selasa, 29 Desember 2020.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin, mengatakan, Suparno, 32, suami Kusni, mengalami luka bakar serius di sekujur tubuh dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSU Balaraja.
"Api (berasal) dari korsleting listrik yang menyambar jeriken berisi bensin di warung milik korban," ujarnya, Selasa, 29 Desember 2020.
Baca juga:
Pabrik BBM Kelapa Sawit Mulai Beroperasi Tahun Depan
Kosrudin menjelaskan saat kejadian, ibu dan anak itu sedang tertidur. Namun, suami korban dapat selamat lantaran nekat menerobos api, sehingga mengalami luka bakar serius.
"Kalau dia (ibu dan anak) bangun, mudah itu loncat, hanya terhalang etalase saja karena memang pedagang. Kalau suaminya mungkin dia bangun dalam setengah sadar langsung loncat melewati api," lanjut dia,
Kosrudin menuturkan kedua jenazah sudah dibawa ke RSU Balaraja. Sedangkan Suparno masih menjalani perawatan medis.
"Luka bakarnya parah sekitar 70%. Kalau kerugian sekitar seratus juta, karena diperkirakan modal bikin warung itu ada sekitar Rp100 juta," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)