Sidoarjo: Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sembako sebanyak 754 paket kepada korban banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Bantuan diserahkan langsung oleh Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bersama Ketua DPRD, Usman, di balai Desa Kedungbanteng.
"Ini salah satu upaya pemerintah hadir di masyarakat yang saat ini sedang mengalami musibah banjir. Kita setiap hari terus memantau kondisi banjir dan melakukan upaya percepatan penanganan," ujar Hudiyono, Kamis, 24 Desember 2020.
Selain sembako, bantuan juga berupa satu unit pompa penyedot air yang dikirim ke balai desa Banjar Panji. Upaya penanggulangan banjir pun dilakukan seperti peninggian jalan, normalisasi sungai, dan membongkar bangunan-bangunan liar untuk memperlebar kali kedung banteng yang mengalir sampai desa Banjar asri.
Tak hanya peninggian jalan, pemkab juga telah menyediakan pasir sertu di sepanjang titik-titik banjir. Sertu tersebut dipakai menguruk halaman rumah warga yang tergenang air.
Baca juga:
Sementara bantuan paket sembako berisi beras sebanyak 20 kilogram (kg), empat kg gula pasir, empat lite minyak goreng, dua kg telur ayam, satu kg tepung, empat kaleng kental manis, dan 40 bungkus mi instan.
Baca juga: Tanpa Surat Bebas Covid-19, Pendatang Masuk Bandar Lampung Putar Balik
"Untuk desa Kedungbanteng total jumlah sembako yang disalurkan sebanyak 393 paket. Sisanya 361 paket sembako disalurkan ke Desa Banjar asri," jelasnya.
Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, mendukung upaya Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan sembako kepada warga korban banjir. Dari sisi anggaran, ia juga membuka peluang pengajuan apa saja yang dibutuhkan pemkab untuk mempercepat penanganan banjir di tiga desa kecamatan Tanggulangin tersebut.
"Dewan mendorong dan akan mendukung dari sisi anggarannya. Apa saya yang dibutuhkan oleh Pemkab Sidoarjo akan kita dukung untuk percepatan penanganan banjir di Tanggulangin," ungkap Usman.
Menurutnya, saat ini yang harus segera dilakukan selain memberikan bantuan adalah mencari akar masalah penyebab banjir Tanggulangin. Hasil kajian akademik dari ITS dan Universitas Brawijaya Malang, banjir akibat penurunan tanah (land subsidence).
"Menurut warga, banjir mulai terjadi dalam dua tahun terakhir, sebelumnya tidak pernah. Tiga tahun yang lalu, usai hujan lebat tidak lama air meresap dan menyusut, namun dalam dua tahun terakhir yang terjadi adalah air hujan lama surutnya, jika dua hari berturut-turut turun hujan dipastikan akan banjir," tambahnya.
Sidoarjo: Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sembako sebanyak 754 paket kepada
korban banjir di Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Bantuan diserahkan langsung oleh Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, bersama Ketua DPRD, Usman, di balai Desa Kedungbanteng.
"Ini salah satu upaya pemerintah hadir di masyarakat yang saat ini sedang mengalami musibah banjir. Kita setiap hari terus memantau kondisi banjir dan melakukan upaya percepatan penanganan," ujar Hudiyono, Kamis, 24 Desember 2020.
Selain sembako, bantuan juga berupa satu unit pompa penyedot air yang dikirim ke balai desa Banjar Panji. Upaya penanggulangan banjir pun dilakukan seperti peninggian jalan, normalisasi sungai, dan membongkar bangunan-bangunan liar untuk memperlebar kali kedung banteng yang mengalir sampai desa Banjar asri.
Tak hanya peninggian jalan, pemkab juga telah menyediakan pasir sertu di sepanjang titik-titik banjir. Sertu tersebut dipakai menguruk halaman rumah warga yang tergenang air.
Baca juga:
Sementara bantuan paket sembako berisi beras sebanyak 20 kilogram (kg), empat kg gula pasir, empat lite minyak goreng, dua kg telur ayam, satu kg tepung, empat kaleng kental manis, dan 40 bungkus mi instan.
Baca juga:
Tanpa Surat Bebas Covid-19, Pendatang Masuk Bandar Lampung Putar Balik
"Untuk desa Kedungbanteng total jumlah sembako yang disalurkan sebanyak 393 paket. Sisanya 361 paket sembako disalurkan ke Desa Banjar asri," jelasnya.
Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, mendukung upaya Pemkab Sidoarjo memberikan bantuan sembako kepada warga korban banjir. Dari sisi anggaran, ia juga membuka peluang pengajuan apa saja yang dibutuhkan pemkab untuk mempercepat penanganan banjir di tiga desa kecamatan Tanggulangin tersebut.
"Dewan mendorong dan akan mendukung dari sisi anggarannya. Apa saya yang dibutuhkan oleh Pemkab Sidoarjo akan kita dukung untuk percepatan penanganan banjir di Tanggulangin," ungkap Usman.
Menurutnya, saat ini yang harus segera dilakukan selain memberikan bantuan adalah mencari akar masalah penyebab banjir Tanggulangin. Hasil kajian akademik dari ITS dan Universitas Brawijaya Malang, banjir akibat penurunan tanah (land subsidence).
"Menurut warga, banjir mulai terjadi dalam dua tahun terakhir, sebelumnya tidak pernah. Tiga tahun yang lalu, usai hujan lebat tidak lama air meresap dan menyusut, namun dalam dua tahun terakhir yang terjadi adalah air hujan lama surutnya, jika dua hari berturut-turut turun hujan dipastikan akan banjir," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)