Jakarta: Polemik Partai Demokrat memberi efek elektoral bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Popularitas dan elektabilitas AHY sebagai bakal calon peserta Pilpres 2024 naik.
Hal itu terlihat dari hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) yang dilakukan pada 5-15 Maret 2021 kepada 1200 respondan yang tersebar di seluruh provinsi.
Posisi paling atas tetap diduduki Prabowo Subianto, dibayangi Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo yang bersaing ketat. Jika sebelumnya stabil di papan bawah, AHY menyodok ke urutan keempat, disusul Menteri BUMN Erick Thohir di posisi kelima.
“AHY secara mengejutkan naik elektabilitasnya sebagai calon presiden (capres) dari kisaran di bawah 2 persen menjadi 6,3 persen, mengejar Prabowo yang masih teratas serta RK dan Ganjar,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Maret 2021.
Menurut Okta, elektabilitas AHY naik karena ada upaya melengserkannya dari kursi Ketua Umum Demokrat. KLB yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang bukan kader Demokrat mengundang simpati dari masyarakat.
“Figur AHY yang dalam tanda kutip 'terzalimi' mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada 2004 silam,” kata Okta.
Sementara itu elektabilitas Prabowo dalam satu tahun tetap unggul di angka 20,6 persen. “Usai Pemilu 2019, Prabowo masih menikmati keunggulan elektoral dan berpeluang kuat maju kembali, dengan pesaing RK dan Ganjar,” kata Okta.
Sementara itu elektabilitas RK berada di angka 15,2 persen diikuti 14,7 persen. Berikutnya adalah AHY 6,3 persen, Erick 5,6 persen. Lalu di bawahnya Sandi 5,4 persen dan Anies 5,1 persen.
Nama-nama lain adalah Tri Rismaharini (3,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), Giring Ganesha 2,0 persen, Puan Maharani 1,3 persen, dan Mahfud MD 1,1 persen. Yang lain masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,9 persen).
Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Maret 2021, dengan jumlah responden 1200 orang tersebar di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jakarta: Polemik Partai Demokrat memberi efek elektoral bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Popularitas dan elektabilitas AHY sebagai bakal calon peserta Pilpres 2024 naik.
Hal itu terlihat dari hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) yang dilakukan pada 5-15 Maret 2021 kepada 1200 respondan yang tersebar di seluruh provinsi.
Posisi paling atas tetap diduduki Prabowo Subianto, dibayangi Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo yang bersaing ketat. Jika sebelumnya stabil di papan bawah, AHY menyodok ke urutan keempat, disusul Menteri BUMN Erick Thohir di posisi kelima.
“AHY secara mengejutkan naik elektabilitasnya sebagai calon presiden (capres) dari kisaran di bawah 2 persen menjadi 6,3 persen, mengejar Prabowo yang masih teratas serta RK dan Ganjar,” kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Maret 2021.
Menurut Okta, elektabilitas AHY naik karena ada upaya melengserkannya dari kursi Ketua Umum Demokrat. KLB yang terkesan sangat dipaksakan dan memilih kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum yang bukan kader Demokrat mengundang simpati dari masyarakat.
“Figur AHY yang dalam tanda kutip 'terzalimi' mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada 2004 silam,” kata Okta.
Sementara itu elektabilitas Prabowo dalam satu tahun tetap unggul di angka 20,6 persen. “Usai Pemilu 2019, Prabowo masih menikmati keunggulan elektoral dan berpeluang kuat maju kembali, dengan pesaing RK dan Ganjar,” kata Okta.
Sementara itu elektabilitas RK berada di angka 15,2 persen diikuti 14,7 persen. Berikutnya adalah AHY 6,3 persen, Erick 5,6 persen. Lalu di bawahnya Sandi 5,4 persen dan Anies 5,1 persen.
Nama-nama lain adalah Tri Rismaharini (3,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen), Giring Ganesha 2,0 persen, Puan Maharani 1,3 persen, dan Mahfud MD 1,1 persen. Yang lain masih di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab (13,9 persen).
Survei CPCS dilakukan pada 5-15 Maret 2021, dengan jumlah responden 1200 orang tersebar di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)