Jakarta: Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, mendadak viral. Warga kampung itu langsung dijuluki 'Crazy Rich Tuban' setelah kaya mendadak dan membeli mobil secara berjamaah.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan truk yang mengantarkan 17 mobil baru. Namun ternyata sudah ada 176 unit mobil yang dibeli warga Sumurgeneng.
Fenomena warga yang kaya mendadak itu rupanya hasil dari uang pembebasan lahan. Warga setempat menjual lahannya kepada kilang minyak proyek Pertamina, Grass Root Refinery (GRR) tahun lalu.
"Satu rumah ada dua sampai tiga mobil baru. Yang beredar video kemarin ada 17 mobil yang dikirim dari Surabaya dengan pengawalan polisi," kata Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto, Senin 15 Februari 2021.
Dia mengatakan, 225 warga desa setidaknya menerima pebayaran Rp600-800 ribu per meter. Transaksi tertinggi bahkan ada warga yang lahannya terjual Rp26 miliar.
Kilang minyak tersebut setidaknya membutuhkan lahan seluar 841 hektare. Hingga kemarin, sudah ada 79 bidang tanah yang terjual dengan total luas 21.410 meter persegi.
Tangkapan layar Google Earth yang menunjukkan kondisi geografis Desa Sumurgeneng
Potensi minyak di Kecamatan Jenu memang telah diketahui sejak lama. Presiden Joko Widodo bahkan sempat berkujung ke Sumurgeneng pada 2015.
Namun, mayoritas warga desa Sumurgeneng berprofesi sebagai petani. Pasalnya, lebih dari separuh luas desa yang mencapai 70 km persegi, merupakan lahan pertanian.
Tampak desa dekat pesisir pantai Tuban itu dikelilingi sawah sebagai tempat warga bertani. Bahkan sawah terbilang menjadi sumber kehidupan warga desa selama turun temurun dengan komoditi pertanian berupa padi, kacang, sayur mayur hingga umbi-umbian.
Jakarta: Desa Sumurgeneng di Kecamatan Jenu,
Tuban, Jawa Timur, mendadak viral. Warga kampung itu langsung dijuluki 'Crazy Rich Tuban' setelah kaya mendadak dan membeli mobil secara berjamaah.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan truk yang mengantarkan 17
mobil baru. Namun ternyata sudah ada 176 unit mobil yang dibeli warga Sumurgeneng.
Fenomena warga yang kaya mendadak itu rupanya hasil dari uang
pembebasan lahan. Warga setempat menjual lahannya kepada
kilang minyak proyek
Pertamina, Grass Root Refinery (GRR) tahun lalu.
"Satu rumah ada dua sampai tiga mobil baru. Yang beredar video kemarin ada 17 mobil yang dikirim dari Surabaya dengan pengawalan polisi," kata Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto, Senin 15 Februari 2021.
Dia mengatakan, 225 warga desa setidaknya menerima pebayaran Rp600-800 ribu per meter. Transaksi tertinggi bahkan ada warga yang lahannya terjual Rp26 miliar.
Kilang minyak tersebut setidaknya membutuhkan lahan seluar 841 hektare. Hingga kemarin, sudah ada 79 bidang tanah yang terjual dengan total luas 21.410 meter persegi.
Tangkapan layar Google Earth yang menunjukkan kondisi geografis Desa Sumurgeneng
Potensi minyak di Kecamatan Jenu memang telah diketahui sejak lama. Presiden Joko Widodo bahkan sempat berkujung ke Sumurgeneng pada 2015.
Namun, mayoritas warga desa Sumurgeneng berprofesi sebagai petani. Pasalnya, lebih dari separuh luas desa yang mencapai 70 km persegi, merupakan lahan pertanian.
Tampak desa dekat pesisir pantai Tuban itu dikelilingi sawah sebagai tempat warga bertani. Bahkan sawah terbilang menjadi sumber kehidupan warga desa selama turun temurun dengan komoditi pertanian berupa padi, kacang, sayur mayur hingga umbi-umbian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)