Ilustrasi--Sejumlah anak-anak saat bermain di lapangan dekat barak pengungsian Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. (Medcom.id/ahmad mustaqim)
Ilustrasi--Sejumlah anak-anak saat bermain di lapangan dekat barak pengungsian Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. (Medcom.id/ahmad mustaqim)

Pengungsi Merapi Belum Diizinkan Pulang

Media Indonesia.com • 15 Desember 2020 17:38
Sleman: Pengungsi bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), belum diizinkan pulang. Kebijakan itu merujuk rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
 
"Kalau statusnya turun, kami akan pulangkan. Kami mengikuti rekomendasi dari BPPTKG," ujar Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, melansir Media Indonesia, Selasa, 15 Desember 2020. 
 
Dia mengaku, pihaknya belum berani memulangkan pengungsi atas dasar pertimbangan keselamatan warga. Terutama bagi kalangan lansia di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

Baca: Aktivitas Vulkanis Tak Memengaruhi Kekuatan Erupsi Merapi
 
Penanganan Darurat BPBD DIY, Danang Samsurizal, menambahkan pihaknya menyerahkan seluruh kebijakan pengungsian warga di Merapi kepada BPBD Sleman. Dia mengingatkan pemangku kebijakan di Kabupaten Sleman hendaknya tetap bersabar karena status Merapi masih siaga.
 
"Kebijakan DIY, evakuasi diberlakukan untuk warga KRB III, terutama untuk kelompok rentan. Warga di luar KRB III tidak perlu mengungsi karena tempat tinggalnya cukup aman dari ancaman Merapi," terangnya.
 
Sementara itu, sejumlah pengungsi lansia di barak pengungsian Merapi kompleks Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merasa jenuh dan bosan. Lebih dari sebulan di barak, beberapa pengungsi bahkan diketahui sedang sakit infeksi saluran pernapasa (Ispa) dan hipertensi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan