medcom.id, Denpasar: Tak ada yang berbeda dari kedatangan rombongan Kerajaan Arab Saudi yang berwisata ke Bali. Hanya saja, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan rombongan seolah 'duta wisata Bali' bagi masyarakat Timur Tengah.
Demikian penilaian yang disampaikan Corporate General Manager PT Bali Unicorn I Wayan Puspa Negara saat dijumpai di Discovery Shopping Mal di Kuta, Bali, Selasa malam 7 Maret 2017. PT Bali Unicorn merupakan perusahaan yang mengelola pusat perbelanjaan Discovery Shopping Mall.
(Salah satu atraksi di Bali Jazeera Fest menyambut kedatangan rombongan Kerajaan Arab Saudi di Kuta, Bali)
Puspa Negara mengakui manajemen menghadirkan suasana baru di pusat perbelanjaan tersebut. Yaitu Bali Jazeera Fest. Acara itu berkaitan dengan kedatangan Raja Salman dan rombongan di Bali.
"Ya betul. Itu acara khusus penyambutan rombongan kerajaan," kata Puspa Negara.
Menurut Puspa Negara, acara itu murni sebagai apresiasi atas kedatangan Raja Salman dan rombongan. Sebab, secara tak langsung, kehadiran rombongan Kerajaan Arab Saudi semakin membuka peluang kehadiran warga Timur Tengah ke Bali.
Tak banyak warga Timur Tengah yang berwisata ke Bali. Biasanya, turis asal Timur Tengah adalah pasangan suami istri yang sedang berbulan madu.
"Hingga kini, turis asing yang paling banyak ke Bali ya dari Australia, Jepang, dan Eropa. Jadi kehadiran Raja Salman ya membuka peluang kehadiran turis dari Timur Tengah," lanjut Puspa Negara.
Raja Salman dan rombongan tiba di Bali pada 4 Maret 2017. Sejak itu pula, banyak anggota rombongan yang mendatangi Discovery Shopping Mall.
Pada hari ketiga mereka di Bali, sedikitnya 18 mobil yang mengangkut anggota Kerajaan Arab Saudi berkunjung ke mal tersebut. Secara visual, lanjut Puspa Negara, mereka bukan sekadar menikmati pemandangan laut dari pinggir Kuta. Tapi mereka juga berbelanja.
(Anggota rombongan Kerajaan Arab Saudi duduk bersama deretan pengunjung yang menyaksikan Bali Jazeera Fest di Discovery Shopping Mall, MTVN - Ririn)
"Mereka belanjanya gila-gilaan. Dari pantauan mata saya, mereka benar-benar berbelanja," ungkap Puspa Negara.
Beberapa anggota kerajaan berbelanja pakaian dengan merek ternama di Discovey. Misalnya Polo dan Ralph and Laurent. Ada juga beberapa yang membeli suvenir khas Bali.
Puspa Negara menilai gairah berbelanja di Discovery tinggi. Logikanya, terjadi transaksi dengan nilai besar di area pusat perbelanjaan itu. Tapi Puspa Negara tak bisa menyebutkan angka.
Puspa Negara mengatakan pemerintah harus jeli memandang potensi itu. Artinya, Bali kini sudah dilirik masyarakat Timur Tengah.
Salah satu indikasinya adalah masa tinggal masyarakat Timur Tengah beberapa waktu belakangan cukup panjang yaitu 3 hingga 5 hari. Apalagi, Raja Salman dan rombongan berencana memperpanjang masa berlibur di Bali.
(I Wayan Puspa Negara, Corporate General Manager PT Bali Unicorn, MTVN - Ririn)
Sedianya mereka meninggalkan Indonesia pada 9 Maret 2017. Tapi, mereka melanjutkan masa berlibur hingga 12 Maret 2017.
Selama di Bali, Puspa Negara mengaku tak memberikan pelayanan khusus pada Raja Salman dan rombongan. Sebab, prosedur pengamanan sesuai dengan kebijakan manajemen. Yaitu pengamanan untuk tamu VVIP dari negara manapun.
Baca: Teluk Benoa dan Pantai Pandawa Memikat Rombongan Raja Salman
Biasa Saja
Suasana yang dianggap biasa saja juga disampaikan seorang polisi yang bertugas di depan Discovery. Polisi yang mengenakan seragam khas Polri itu mengaku tak ada agenda khusus untuk mengawal Raja Salman.
"Tidak ada pengamanan. Ya biasa saja gak ada pengamanan khusus," kata sang polisi yang enggan namanya ditulis itu.
Setali tiga uang, Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku tak mendapat instruksi untuk memberikan pengamanan khusus pada Sang Tamu. Namun bila atasan menginstruksikan, ia tentu bakal menurut.
"Ya tidak ada pengamanan khusus, kegiatan khusus. Semua berjalan seperti biasa," kata Kapolsek.
Pantauan Metrotvnews.com, keramaian tampak di Kuta, misalnya Legian. Beberapa wisatawan duduk di sebuah kafe sambil mendengarkan live music.
Beberapa warga lain bersandar di pagar Monumen Bom Bali 1. Di sisi lain, tampak polisi mengatur lalu lintas. Namun tak terjadi kejadian yang menghebohkan.
medcom.id, Denpasar: Tak ada yang berbeda dari kedatangan rombongan Kerajaan Arab Saudi yang berwisata ke Bali. Hanya saja, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud dan rombongan seolah 'duta wisata Bali' bagi masyarakat Timur Tengah.
Demikian penilaian yang disampaikan Corporate General Manager PT Bali Unicorn I Wayan Puspa Negara saat dijumpai di Discovery Shopping Mal di Kuta, Bali, Selasa malam 7 Maret 2017. PT Bali Unicorn merupakan perusahaan yang mengelola pusat perbelanjaan Discovery Shopping Mall.
(Salah satu atraksi di Bali Jazeera Fest menyambut kedatangan rombongan Kerajaan Arab Saudi di Kuta, Bali)
Puspa Negara mengakui manajemen menghadirkan suasana baru di pusat perbelanjaan tersebut. Yaitu Bali Jazeera Fest. Acara itu berkaitan dengan kedatangan Raja Salman dan rombongan di Bali.
"Ya betul. Itu acara khusus penyambutan rombongan kerajaan," kata Puspa Negara.
Menurut Puspa Negara, acara itu murni sebagai apresiasi atas kedatangan Raja Salman dan rombongan. Sebab, secara tak langsung, kehadiran rombongan Kerajaan Arab Saudi semakin membuka peluang kehadiran warga Timur Tengah ke Bali.
Tak banyak warga Timur Tengah yang berwisata ke Bali. Biasanya, turis asal Timur Tengah adalah pasangan suami istri yang sedang berbulan madu.
"Hingga kini, turis asing yang paling banyak ke Bali ya dari Australia, Jepang, dan Eropa. Jadi kehadiran Raja Salman ya membuka peluang kehadiran turis dari Timur Tengah," lanjut Puspa Negara.
Raja Salman dan rombongan tiba di Bali pada 4 Maret 2017. Sejak itu pula, banyak anggota rombongan yang mendatangi Discovery Shopping Mall.
Pada hari ketiga mereka di Bali, sedikitnya 18 mobil yang mengangkut anggota Kerajaan Arab Saudi berkunjung ke mal tersebut. Secara visual, lanjut Puspa Negara, mereka bukan sekadar menikmati pemandangan laut dari pinggir Kuta. Tapi mereka juga berbelanja.
(Anggota rombongan Kerajaan Arab Saudi duduk bersama deretan pengunjung yang menyaksikan Bali Jazeera Fest di Discovery Shopping Mall, MTVN - Ririn)
"Mereka belanjanya gila-gilaan. Dari pantauan mata saya, mereka benar-benar berbelanja," ungkap Puspa Negara.
Beberapa anggota kerajaan berbelanja pakaian dengan merek ternama di Discovey. Misalnya Polo dan Ralph and Laurent. Ada juga beberapa yang membeli suvenir khas Bali.
Puspa Negara menilai gairah berbelanja di Discovery tinggi. Logikanya, terjadi transaksi dengan nilai besar di area pusat perbelanjaan itu. Tapi Puspa Negara tak bisa menyebutkan angka.
Puspa Negara mengatakan pemerintah harus jeli memandang potensi itu. Artinya, Bali kini sudah dilirik masyarakat Timur Tengah.
Salah satu indikasinya adalah masa tinggal masyarakat Timur Tengah beberapa waktu belakangan cukup panjang yaitu 3 hingga 5 hari. Apalagi, Raja Salman dan rombongan berencana memperpanjang masa berlibur di Bali.
(I Wayan Puspa Negara, Corporate General Manager PT Bali Unicorn, MTVN - Ririn)
Sedianya mereka meninggalkan Indonesia pada 9 Maret 2017. Tapi, mereka melanjutkan masa berlibur hingga 12 Maret 2017.
Selama di Bali, Puspa Negara mengaku tak memberikan pelayanan khusus pada Raja Salman dan rombongan. Sebab, prosedur pengamanan sesuai dengan kebijakan manajemen. Yaitu pengamanan untuk tamu VVIP dari negara manapun.
Baca: Teluk Benoa dan Pantai Pandawa Memikat Rombongan Raja Salman
Biasa Saja
Suasana yang dianggap biasa saja juga disampaikan seorang polisi yang bertugas di depan Discovery. Polisi yang mengenakan seragam khas Polri itu mengaku tak ada agenda khusus untuk mengawal Raja Salman.
"Tidak ada pengamanan. Ya biasa saja gak ada pengamanan khusus," kata sang polisi yang enggan namanya ditulis itu.
Setali tiga uang, Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku tak mendapat instruksi untuk memberikan pengamanan khusus pada Sang Tamu. Namun bila atasan menginstruksikan, ia tentu bakal menurut.
"Ya tidak ada pengamanan khusus, kegiatan khusus. Semua berjalan seperti biasa," kata Kapolsek.
Pantauan
Metrotvnews.com, keramaian tampak di Kuta, misalnya Legian. Beberapa wisatawan duduk di sebuah kafe sambil mendengarkan live music.
Beberapa warga lain bersandar di pagar Monumen Bom Bali 1. Di sisi lain, tampak polisi mengatur lalu lintas. Namun tak terjadi kejadian yang menghebohkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)