Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai cara mitigasi untuk mencegah covid-19 varian Omicron. Di antaranya memperketat protokol kesehatan (prokes), melakukan blocking area, hingga menggerakkan swab hunter setiap hari.
"Saat ini kita masih berada di angka 16,4 persen jumlah kasus positif covid-19. Jika menginjak angka 20 persen per 100 ribu penduduk maka bisa jadi daerah atau kota menjadi level 2. Untuk saat ini, Kota Surabaya berstatus level 1, artinya masih di bawah 20 persen," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Kamis, 3 Februari 2022.
Eri menegaskan pihaknya akan memberlakukan prokes ketat di semua tempat. Termasuk pembatasan fasilitas umum, rekreasi hiburan umum (RHU), dan fasilitas umum lainnya yang menimbulkan risiko kerumunan.
Eri juga mengingatkan pemilik usaha untuk turut serta berkontribusi dalam penerapan prokes ketat. Ia meminta jajarannya kembali melakukan gerakan Kampung Wani Kita, swab massal di RT/RW, dan percepat vaksinasi.
"Jangan sampai merugikan orang lain dan kita harus saling menjaga. Kita akan patroli, misal ada RHU atau pelaku usaha seperti warkop, restoran dan lain sebagainya yang tidak menerapkan prokes, maka akan dikenakan sanksi. Sanksinya apa? berupa penutupan dalam kurun waktu tertentu," ucap dia.
Eri pun mengungkap hasil diskusinya dengan pakar Biostatistika Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Windhu Purnomo beberapa waktu lalu. Saat ini o0 persen virus yang menyebar adalah varian Omicron, sedangkan untuk varian Delta sudah tidak lagi menjadi ancaman serius.
“Jadi, jangan tanya ini Omicron atau bukan Omicron. Ini sudah Omicron semua, karena penyebarannya lima kali lebih cepat ketimbang varian terdahulunya. Saya mohon, warga Surabaya jangan lengah, kalau kita lengah, yang terkonfirmasi semakin banyak. Kalau banyak, bisa-bisa naik ke level 2,” ujarnya.
Baca: Cegah Omicron, Kapolri Ingin Vaksinasi Booster Dipercepat
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan berbagai cara mitigasi untuk mencegah
covid-19 varian
Omicron. Di antaranya memperketat protokol kesehatan (prokes), melakukan
blocking area, hingga menggerakkan
swab hunter setiap hari.
"Saat ini kita masih berada di angka 16,4 persen jumlah kasus positif covid-19. Jika menginjak angka 20 persen per 100 ribu penduduk maka bisa jadi daerah atau kota menjadi level 2. Untuk saat ini, Kota Surabaya berstatus level 1, artinya masih di bawah 20 persen," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Kamis, 3 Februari 2022.
Eri menegaskan pihaknya akan memberlakukan prokes ketat di semua tempat. Termasuk pembatasan fasilitas umum, rekreasi hiburan umum (RHU), dan fasilitas umum lainnya yang menimbulkan risiko kerumunan.
Eri juga mengingatkan pemilik usaha untuk turut serta berkontribusi dalam penerapan prokes ketat. Ia meminta jajarannya kembali melakukan gerakan Kampung Wani Kita, swab massal di RT/RW, dan percepat
vaksinasi.
"Jangan sampai merugikan orang lain dan kita harus saling menjaga. Kita akan patroli, misal ada RHU atau pelaku usaha seperti warkop, restoran dan lain sebagainya yang tidak menerapkan prokes, maka akan dikenakan sanksi. Sanksinya apa? berupa penutupan dalam kurun waktu tertentu," ucap dia.
Eri pun mengungkap hasil diskusinya dengan pakar Biostatistika Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Windhu Purnomo beberapa waktu lalu. Saat ini o0 persen virus yang menyebar adalah varian Omicron, sedangkan untuk varian Delta sudah tidak lagi menjadi ancaman serius.
“Jadi, jangan tanya ini Omicron atau bukan Omicron. Ini sudah Omicron semua, karena penyebarannya lima kali lebih cepat ketimbang varian terdahulunya. Saya mohon, warga Surabaya jangan lengah, kalau kita lengah, yang terkonfirmasi semakin banyak. Kalau banyak, bisa-bisa naik ke level 2,” ujarnya.
Baca:
Cegah Omicron, Kapolri Ingin Vaksinasi Booster Dipercepat Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)