Batu: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Jawa Timur, terus berupaya menekan angka stunting dengan memberikan nutrisi tambahan kepada para balita.
Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari, mengatakan pemberian nutrisi tambah ini merupakan langkah penting untuk menurunkan angka stunting.
“Hari ini kita mengunjungi salah satu Balita dengan kategori stunting, kami dari Dinas Kesehatan melakukan intervensi kepada Balita ini, selain pemberian nutrisi tambahan kita juga memberikan edukasi untuk pola gizi” kata Kartika di Batu, Sabtu, 4 Februari 2023.
Kartika menerangkan itervensi gizi spesifik dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan untuk ibu dan bayi. Mulai dari susu, vitamin dan buah-buahan. Selain itu, intervensi gizi sensitif diberikan melalui edukasi pola makan menu gizi seimbang.
“Kita harapkan semua pihak bisa bergerak, supaya bisa memastikan bahwa perubahan pola makan pada anak ini atau anak-anak stunting lainnya bisa dilakukan, sehingga bisa mengejar kekurangan pertumbuhan," jelasnya.
Kartika mengaku tingkat persentase stunting di Kota Batu sejak 2018 hingga 2022 menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Riskesdas pada 2018, tingkat stunting di Kota Batu sekitar 28,33 persen dan pada tahun berikutnya menurun hingga 25,4 persen berdasarkan data Bultim.
Pada Agustus 2020, data Bultim menunjukkan tingkat persentase stunting di Kota Batu sudah mencapai 14,83 persen. Pada tahun berikutnya, data SSGI mengungkapkan, angka persentase stunting di Kota Batu sekitar 15 persen.
Kemudian data Bultim per Februari 2022 menunjukkan angka stunting di kota wisata ini masih berkisar 14,6 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Batu: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu,
Jawa Timur, terus berupaya menekan angka
stunting dengan memberikan nutrisi tambahan kepada para
balita.
Kepala Dinkes Kota Batu, Kartika Trisulandari, mengatakan pemberian nutrisi tambah ini merupakan langkah penting untuk menurunkan angka stunting.
“Hari ini kita mengunjungi salah satu Balita dengan kategori stunting, kami dari Dinas Kesehatan melakukan intervensi kepada Balita ini, selain pemberian nutrisi tambahan kita juga memberikan edukasi untuk pola gizi” kata Kartika di Batu, Sabtu, 4 Februari 2023.
Kartika menerangkan itervensi gizi spesifik dilakukan dengan memberikan nutrisi tambahan untuk ibu dan bayi. Mulai dari susu, vitamin dan buah-buahan. Selain itu, intervensi gizi sensitif diberikan melalui edukasi pola makan menu gizi seimbang.
“Kita harapkan semua pihak bisa bergerak, supaya bisa memastikan bahwa perubahan pola makan pada anak ini atau anak-anak stunting lainnya bisa dilakukan, sehingga bisa mengejar kekurangan pertumbuhan," jelasnya.
Kartika mengaku tingkat persentase stunting di Kota Batu sejak 2018 hingga 2022 menunjukkan penurunan. Berdasarkan data Riskesdas pada 2018, tingkat stunting di Kota Batu sekitar 28,33 persen dan pada tahun berikutnya menurun hingga 25,4 persen berdasarkan data Bultim.
Pada Agustus 2020, data Bultim menunjukkan tingkat persentase stunting di Kota Batu sudah mencapai 14,83 persen. Pada tahun berikutnya, data SSGI mengungkapkan, angka persentase stunting di Kota Batu sekitar 15 persen.
Kemudian data Bultim per Februari 2022 menunjukkan angka stunting di kota wisata ini masih berkisar 14,6 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)