Tangerang: Hujan dengan intensitas tinggi sejak semalam mengguyur wilayah Kota Tangerang. Akibatnya, Kali Angke meluap hingga membanjiri Kampung Cantiga, Petir, Cipondoh, dengan ketinggian hingga 1 meter.
"Banjir lebih dari sepinggang orang dewasa dari pagi tadi. Sering banjir di sini," ujar salah satu warga Kampung Cantiga, Wati, Senin, 27 Februari 2023.
Menurut Wati, banjir yang mengepung kampung tersebut disebabkan drainase kurang berjalan dengan baik. Wati menambahkan banjir kerap terjadi sejak 2007.
"Saluran air dan bendungannya kurang tinggi, apalagi paling depan, kalau sudah meluap pasti banjir ke kampung kita. Ini (banjir) sudah dari 2007," katanya.
Wati menuturkan keluarga dan warga lainnya saat ini tengah mengungsi di rumah pemotongan hewan yang berada di lokasi aman dari banjir tersebut.
"Kami ngungsi di tempat jagal hewan ini. Ada puluhan kepala keluarga. Seadanya saja yang kami terima, karena belum ada bantuan. Tapi alhamdulillah warga saling bantu," jelasnya.
Wati berharap banjir yang kerap terjadi di wilayahnya ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
"Saat ini inginnya ada bantuan, makanan, dan obat-obatan," ucap dia.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan saat ini pihaknya telah turun ke lokasi banjir tersebut.
"Kami masih melakukan monitoring di wilayah tersebut. Kami masih melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak," kata Maryono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Tangerang:
Hujan dengan intensitas tinggi sejak semalam mengguyur wilayah
Kota Tangerang. Akibatnya, Kali Angke meluap hingga
membanjiri Kampung Cantiga, Petir, Cipondoh, dengan ketinggian hingga 1 meter.
"Banjir lebih dari sepinggang orang dewasa dari pagi tadi. Sering banjir di sini," ujar salah satu warga Kampung Cantiga, Wati, Senin, 27 Februari 2023.
Menurut Wati, banjir yang mengepung kampung tersebut disebabkan drainase kurang berjalan dengan baik. Wati menambahkan banjir kerap terjadi sejak 2007.
"Saluran air dan bendungannya kurang tinggi, apalagi paling depan, kalau sudah meluap pasti banjir ke kampung kita. Ini (banjir) sudah dari 2007," katanya.
Wati menuturkan keluarga dan warga lainnya saat ini tengah mengungsi di rumah pemotongan hewan yang berada di lokasi aman dari banjir tersebut.
"Kami ngungsi di tempat jagal hewan ini. Ada puluhan kepala keluarga. Seadanya saja yang kami terima, karena belum ada bantuan. Tapi alhamdulillah warga saling bantu," jelasnya.
Wati berharap banjir yang kerap terjadi di wilayahnya ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
"Saat ini inginnya ada bantuan, makanan, dan obat-obatan," ucap dia.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan saat ini pihaknya telah turun ke lokasi banjir tersebut.
"Kami masih melakukan monitoring di wilayah tersebut. Kami masih melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak," kata Maryono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)