Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel.

Panen Jagung Pupuk Organik di Gorontalo, Gobel: Hasilnya 2-5 Kali Lipat

Nur Azizah • 13 Februari 2023 14:42
Gorontalo: Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, gembira hasil produksi jagung di Gorontalo meningkat. Ini dikarenakan penggunaan pupuk organik pada tanaman jagung.
 
“Hasilnya dua hingga lima kali lipat dibandingkan dengan pupuk kimia biasa. Ini akan menyemangati petani, membuat petani lebih sejahtera, dan juga sangat mendukung kedaulatan pangan bagi Indonesia,” kata Gobel, Senin, 13 Februari 2023.
 
Ia menyampaikan terima kasih kepada petani dan pendamping. Gobel menuturkan keberhasilan ini hasil kolaborasi Universitas Gorontalo, Pemuda Tani, dan PT Seruniandal Citra Mandiri yang menjadi produsen pupuk organik dari Bandung.

Ketua Kelompok Tani Biyonga, Sutarjo Abdullah, bersyukur dengan hasil yang berlimpah. Ia mengatakan panen terakhir di desa ini hanya menghasilkan dua ton per hektare.
 
Pernah suatu waktu bisa menghasilkan lima ton per hektare. Tapi kali ini, hasilnya jauh meningkat.
 
"Berdasarkan hasil penimbangan, panen kemarin menghasilkan 8,75 ton per hektare untuk metode Baris Ganda (BG) Kembar. Sedangkan dengan metode biasa menghasilkan 10,125 ton per hektare,“ ucap Sutarjo.
 
Baca: Panen Padi Organik, Gobel: Jalan Menyejahterakan Petani

Sutarjo menuturkan mestinya metode BG Kembar menghasilkan jagung lebih banyak. Tapi sebagian tanaman jagung terendam banjir sehingga banyak yang mati. 
 
Metode biasa adalah menanam jagung dengan jarak tanam 25 cm dan jarak antarlajur juga 25 centimeter (cm). Sedangkan metode BG Kembar adalah jarak tanam 10 cm namun jarak antarlajur 30 cm.
 
Agus Mukhlison dari PT Seruniandal mengatakan pupuk yang mereka produksi membuat produksi jagung menjadi lebih banyak dibandingkan pupuk kimia biasa. Pertama, per batang pohon menghasilkan dua tongkol jagung.
 
Sedangkan dengan pupuk biasa umumnya hanya menghasilkan satu tongkol jagung. Kedua, dua tongkol jagung dari satu batang pohon itu sama besarnya dan sama kualitasnya.
 
Sedangkan jika dengan pupuk biasa jika pun menghasilkan dua tongkol jagung maka tongkol kedua akan lebih kecil. Ketiga, biji jagungnya lebih padat dan lebih rapat daripada biji jagung dengan pupuk biasa.
 
“Tiga faktor ini yang membuat hasilnya menjadi berlipat-lipat,” ucap Agus.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan