Gorontalo: Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel, memanen padi di Gorontalo. Padi yang yang dihasilkan menggunakan pupuk organik.
“Ini uji coba implementasi pupuk organik dan alhamdulillah berhasil. Hasilnya dua kali lipat dari biasanya. Ini bisa menjadi jalan untuk menyejahterakan petani,” katanya, Kamis, 19 Januari 2023.
Padi ditanam di area seluas 2 hektare itu melibatkan Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, Unpad, dan PT Seruniandal Citra Mandiri.
Tak cuma menggandeng akademisi yang dipimpin oleh Rustam Akili, saat memanen padi organik Gobel juga didampingi Gubernur Prefektur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, yang terkenal sebagai daerah penghasil jeruk lezat di Negeri Sakura.
Selain melakukan uji coba pada tanaman padi, pupuk organik juga diujicobakan pada tanaman jagung dan singkong. Namun dua jenis tanaman ini masih belum panen.
Berdasarkan kalkulasi per ubin diperoleh perkiraan hasil panen mencapai 7,45 ton per hektare. Padahal biasanya hanya diperoleh 4 ton per hektare jika menggunakan pupuk kimia biasa.
Gobel berharap uji coba pupuk organik bisa masif dan menjadi solusi bagi petani di Gorontalo.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) keuntungan petani padi sekitar Rp6,77 juta per hektare. Namun dari uji coba ini keuntungan petani sekitar Rp14,5 juta per ha.
"Namun karena ini pupuk organik, keuntungannya bisa lebih besar lagi karena harga beras organik lebih mahal daripada harga beras dengan pupuk kimia," ucap Gobel.
Selain profit produksi padi, keuntungan penggunaan pupuk organik membuat tanah makin sehat yang tentu akan menghasilkan asupan makanan bagi manusia yang lebih sehat.
“Ini artinya petani tak sekadar petani pejuang, tapi petani sebagai pejuang pangan nasional. Padi juga menjadi simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Panen padi bersama ini juga simbol kebahagiaan kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Anton Idris, petani yang mengelola lahan dengan pupuk organik tampak semringah. Menurutnya, padi yang dihasilkan merupakan jenis padi bagendit.
"Panjang malainya dua kali lipat dari biasanya yang menggunakan pupuk kimia. Jumlah anakannya pun banyak sekali,” kata Anton.
Tokihiro Nakamura pun memuji penggunaan pupuk organik. Ia bahkan tak menyangka bisa memanen padi dalam jumlah besar meskipun areal yang ditanam hanya 2 hektare.
Menurut Nakamura, setiap hal baru selalu membutuhkan keberanian. Sosok Rahmat Gobel yangd dikenalnya sejak 10 tahun lalu dinilai memiliki komitmen mewujudkan visi misi, salah satunya di bidang pertania.
"Bapak dan Ibu sangat beruntung memiliki wakil rakyat seperti Pak Rachmat Gobel yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan visi-misinya,” kata Nakamura.
Selain panen, Gobel juga membagikan traktor roda empat berjumlah 3 unit dan traktor roda 2 berbuat 18 unit. Ia mengungkapkan modernisasi pertanian selain membutuhkan bibit yang unggul juga perlu teknik pengolahan yang benar, irigasi, penggunaan pupuk dan pembasmi hama, penanganan pasca-panen, dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang modern seperti traktor.
"Mari kita jaga alsintan ini. Kita majukan pertanian, membangun kedaulatan dan ketahanan pangan, dan menyejahterakan serta memakmurkan petaninya,” imbuh Gobel.
Gorontalo: Wakil Ketua DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel, memanen padi di Gorontalo. Padi yang yang dihasilkan menggunakan pupuk organik.
“Ini uji coba implementasi pupuk organik dan alhamdulillah berhasil. Hasilnya dua kali lipat dari biasanya. Ini bisa menjadi jalan untuk menyejahterakan petani,” katanya, Kamis, 19 Januari 2023.
Padi ditanam di area seluas 2 hektare itu melibatkan Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Gorontalo, Unpad, dan PT Seruniandal Citra Mandiri.
Tak cuma menggandeng akademisi yang dipimpin oleh Rustam Akili, saat memanen padi organik Gobel juga didampingi Gubernur Prefektur Ehime, Jepang, Tokihiro Nakamura, yang terkenal sebagai daerah penghasil jeruk lezat di Negeri Sakura.
Selain melakukan uji coba pada tanaman padi, pupuk organik juga diujicobakan pada tanaman jagung dan singkong. Namun dua jenis tanaman ini masih belum panen.
Berdasarkan kalkulasi per ubin diperoleh perkiraan hasil panen mencapai 7,45 ton per hektare. Padahal biasanya hanya diperoleh 4 ton per hektare jika
menggunakan pupuk kimia biasa.
Gobel berharap uji coba pupuk organik bisa masif dan menjadi solusi bagi petani di Gorontalo.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) keuntungan petani padi sekitar Rp6,77 juta per hektare. Namun dari uji coba ini keuntungan petani sekitar Rp14,5 juta per ha.
"Namun karena ini pupuk organik, keuntungannya bisa lebih besar lagi karena harga beras organik lebih mahal daripada harga beras dengan pupuk kimia," ucap Gobel.
Selain profit produksi padi, keuntungan penggunaan pupuk organik membuat tanah makin sehat yang tentu akan menghasilkan asupan makanan bagi manusia yang lebih sehat.
“Ini artinya petani
tak sekadar petani pejuang, tapi petani sebagai pejuang pangan nasional. Padi juga menjadi simbol kesejahteraan dan kemakmuran. Panen padi bersama ini juga simbol kebahagiaan kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Anton Idris, petani yang mengelola lahan dengan pupuk organik tampak semringah. Menurutnya, padi yang dihasilkan merupakan jenis padi bagendit.
"Panjang malainya dua kali lipat dari biasanya yang menggunakan pupuk kimia. Jumlah anakannya pun banyak sekali,” kata Anton.
Tokihiro Nakamura pun memuji penggunaan pupuk organik. Ia bahkan tak menyangka bisa memanen padi dalam jumlah besar meskipun areal yang ditanam hanya 2 hektare.
Menurut Nakamura, setiap hal baru selalu membutuhkan keberanian. Sosok Rahmat Gobel yangd dikenalnya sejak 10 tahun lalu dinilai memiliki komitmen mewujudkan visi misi, salah satunya di bidang pertania.
"Bapak dan Ibu sangat beruntung memiliki wakil rakyat seperti Pak Rachmat Gobel yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan visi-misinya,” kata Nakamura.
Selain panen, Gobel juga membagikan traktor roda empat berjumlah 3 unit dan traktor roda 2 berbuat 18 unit. Ia mengungkapkan modernisasi pertanian selain membutuhkan bibit yang unggul juga
perlu teknik pengolahan yang benar, irigasi, penggunaan pupuk dan pembasmi hama, penanganan pasca-panen, dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang modern seperti traktor.
"Mari kita jaga alsintan ini. Kita majukan pertanian, membangun kedaulatan dan ketahanan pangan, dan menyejahterakan serta memakmurkan petaninya,” imbuh Gobel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)