Lembata: Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mencapai 12.010 jiwa dari total penduduk Lembata yang diproyeksi sebanyak 137.787 jiwa pada 2022.
"Angka ini menurun dalam kurun waktu satu tahun. Pada 2021, angka kemiskinan ekstrem mencapai 14.640 jiwa," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), Matias Beyeng, Rabu, 29 Maret 2023.
Ia menjelaskan, pada 2021, jumlah penduduk kategori miskin sebanyak 38.750 jiwa. Kemudian jumlah itu menurun pada 2022 menjadi 37.880 jiwa.
Menurutnya, berkaca pada perkembangan data Kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lembata pada 2022, serta sejalan program dalam RKP Provinsi NTT dan program Nasional, Pemda setempat telah menetapkan penanggulangan kemiskinan ekstrem sebagai salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Lembata tahun 2024.
"Tema pembangunan Kabupaten Lembata 2024 sendiri adalah peningkatan kualitas pelayanan dasar dan ketahanan ekonomi berbasis daya saing daerah," ungkapnya.
Pihaknya, sebut Beyeng, telah mempersiapkan langkah strategis penanggulangan kemiskinan dalam sebuah langkah konvergensi penanganan kemiskinan ekstrem.
"Pengentasan kemiskinan ekstrem di Lembata melibatkan seluruh sektor OPD hingga pihak eksternal seperti perguruan tinggi, masyarkat, NGO, CSR, dan media," ungkap Matias Beyeng.
Selain penanganan Kemiskinan Ekstrem, Prioritas pembangunan kabupaten Lembata tahun 2024, antara lain, penyediaan infrastruktur pelayanan dasar, transformasi pelayanan publik, pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta Kamtibmas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lembata: Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mencapai 12.010 jiwa dari
total penduduk Lembata yang diproyeksi sebanyak 137.787 jiwa pada 2022.
"Angka ini menurun dalam kurun waktu satu tahun. Pada 2021, angka kemiskinan ekstrem mencapai 14.640 jiwa," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda), Matias Beyeng, Rabu, 29 Maret 2023.
Ia menjelaskan, pada 2021, jumlah penduduk kategori miskin sebanyak 38.750 jiwa. Kemudian jumlah itu menurun pada 2022 menjadi 37.880 jiwa.
Menurutnya, berkaca pada perkembangan data Kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lembata pada 2022, serta sejalan program dalam RKP Provinsi NTT dan program Nasional, Pemda setempat telah menetapkan
penanggulangan kemiskinan ekstrem sebagai salah satu prioritas pembangunan Kabupaten Lembata tahun 2024.
"Tema pembangunan Kabupaten Lembata 2024 sendiri adalah peningkatan kualitas pelayanan dasar dan ketahanan ekonomi berbasis daya saing daerah," ungkapnya.
Pihaknya, sebut Beyeng, telah mempersiapkan langkah strategis penanggulangan kemiskinan dalam sebuah langkah konvergensi penanganan kemiskinan ekstrem.
"Pengentasan kemiskinan ekstrem di Lembata
melibatkan seluruh sektor OPD hingga pihak eksternal seperti perguruan tinggi, masyarkat, NGO, CSR, dan media," ungkap Matias Beyeng.
Selain penanganan Kemiskinan Ekstrem, Prioritas pembangunan kabupaten Lembata tahun 2024, antara lain, penyediaan infrastruktur pelayanan dasar, transformasi pelayanan publik, pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, serta Kamtibmas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)