medcom.id, Serang: Generasi sekarang punya tugas menjaga kemerdekaan dan Pancasila. Tidak ada satu ideologi pun yang boleh dan bisa menggantikan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat berpidato di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Kota Serang, Senin, 17 Juli 2017. "Kita hanya penikmat kemerdekaan yang bertugas menjaga Pancasila dan isinya, maka tidak boleh berubah. Kalau ada ulama yang mau mengubahnya, jangan ikuti dan jangan percaya," kata Jenderal Gatot.
Ia mengatakan, peran ulama dan para santri dalam menjaga Pancasila dan NKRI telah terbukti oleh sejarah. Ulama, kiai, dan santri yang menyerukan persatuan. Maka, muncul Sumpah Pemuda. Setelah semua bersatu, kata dia, hanya memerlukan waktu 17 tahun untuk kemerdekaan Indonesia, yang dimotori oleh kiai dan ulama.
"Tapi sekarang aneh, ada yang sedang menikmati kemerdekaan, pengin ada yang mengubah Pancasila. Itu bukan kiai dari Indonesia, karena Pancasila sejatinya pemersatu kita," terangnya.
Ia juga mengungkapkan, para ulama di Indonesia telah banyak belajar dari Wali Songo. Yakni, prinsip penyebaran Islam di Indonesia dengan menghormati budaya lokal di setiap daerah.
"Bukan seorang mukmin yang suka mencaci-maki dan marah-marah, Pancasila harus diamalkan," jelasnya.
Selain itu, ia juga menitipkan agar Kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin mampu mencetak para pemuda yang setia dan mampu menjalankan Pancasila dan NKRI.
medcom.id, Serang: Generasi sekarang punya tugas menjaga kemerdekaan dan Pancasila. Tidak ada satu ideologi pun yang boleh dan bisa menggantikan Pancasila di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat berpidato di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Kota Serang, Senin, 17 Juli 2017. "Kita hanya penikmat kemerdekaan yang bertugas menjaga Pancasila dan isinya, maka tidak boleh berubah. Kalau ada ulama yang mau mengubahnya, jangan ikuti dan jangan percaya," kata Jenderal Gatot.
Ia mengatakan, peran ulama dan para santri dalam menjaga Pancasila dan NKRI telah terbukti oleh sejarah. Ulama, kiai, dan santri yang menyerukan persatuan. Maka, muncul Sumpah Pemuda. Setelah semua bersatu, kata dia, hanya memerlukan waktu 17 tahun untuk kemerdekaan Indonesia, yang dimotori oleh kiai dan ulama.
"Tapi sekarang aneh, ada yang sedang menikmati kemerdekaan, pengin ada yang mengubah Pancasila. Itu bukan kiai dari Indonesia, karena Pancasila sejatinya pemersatu kita," terangnya.
Ia juga mengungkapkan, para ulama di Indonesia telah banyak belajar dari Wali Songo. Yakni, prinsip penyebaran Islam di Indonesia dengan menghormati budaya lokal di setiap daerah.
"Bukan seorang mukmin yang suka mencaci-maki dan marah-marah, Pancasila harus diamalkan," jelasnya.
Selain itu, ia juga menitipkan agar Kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin mampu mencetak para pemuda yang setia dan mampu menjalankan Pancasila dan NKRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SAN)