Tabalong: Kalimantan Selatan (Kalsel) terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2019.
Kegiatan HKSN tahun ini mengangkat tema kesetiakawanan sosial menembus batas, artinya sikap peduli berbagi dan toleransi harus dilakukan kapan pun, di mana pun, dengan tidak ada batas dan ruang kepada semua manusia yang mrmbutuhkan tanpa terkecuali.
Salah satu bentuk kegiatan peringatan HKSN 2019, Kementerian Sosial (Kemensos) membentuk tim ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS).
Tim ekspedisi LBKS secara estafet membawa panji atau bendera Pataka sebagai lambang semangat persatuan, serta kesatuan utuh masyarakat Indonesia.
Tim ekspedisi LBKS dilepas di Kabupaten Tabalong, pada 15 Desember 2019. Pelepasan tim ekspedisi etape I dilakukan oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial (Dayasos) Pepen Nazaruddin mewakili Menteri Sosial Juliari P Batubara yang berhalangan hadir. Pepen Nazaruddin didampingi Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Mereka kemudian menempuh perjalanan melintasi sejumlah kabupaten di Kalsel. Dari Kabupaten Tabalong tim bergerak menuju Kabupaten Balangann, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan berakhir di Kota Banjarmasin.
Pada tiap etape Tim ekspedisi LBKS melakukan kegiatan penyuluhan sosial sebagai pengkondisian awal masyarakat agar mendukung sepenuhnya kegiatan HKSN.
Para penyuluh sosial melakukan pengkondisian awal dilakukan dengan cara menyebarluaskan informasi, melakukan motivasi dan mengedukasi masyarakat luas agar memahami program Kemensos yang telah berjalan.
Pada tiap etape masyarakat didorong agar tergugah kepeduliannya, memiliki sikap berbagi, dan toleransi terhadap sesama manusia.
Pada perjalanan berikutnya dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan menuju Kabupaten Tapin tim dilepas oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Penyuluhan Sosial Prof Dr Sahabuddin.
"Kegiatan tim ekspedisi LBKS bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang diformulasikan dalam bentuk penjangkauan atau outreach dengan mengirimkan ekspedisi darat dan sungai, berupa tim ekspedisi kendaraan untuk menyalurkan bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalimantan Selatan," ucap Sahabuddin membacakan kata sambutan Mensos Juliari yang berhalangan hadir.
LBKS, kata Mensos Juliari, sangat strategis untuk menyapa, bersimpati, serta berempati kepada masyarakat yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjalin kesetiakawanan sosial di antara berbagai komponen masyarakat.
"Perlu menjadi catatan kita bersama bahwa Kesetiakawanan Sosial Nasional bukan hanya milik Kementerian Sosial semata, namun milik seluruh bangsa indonesia," ujar Mensos Juliari.
Lebih lanjut Mensos Juliari mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, sehingga setiap tindakan perlu didasari dengan doa, tulus, ikhlas berserah, namun ikhtiar tetap dilakukan dengan sekuat tenaga.
“Kita kerahkan pemikiran, perencanaan, strategi, jejaring kerja untuk bersama-sama meringankan beban saudara-saudara kita yang memerlukan perhatian sebagai wujud kehadiran negara di tengah masyarakat,” tutur Mensos Juliari.
Tabalong: Kalimantan Selatan (Kalsel) terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2019.
Kegiatan HKSN tahun ini mengangkat tema kesetiakawanan sosial menembus batas, artinya sikap peduli berbagi dan toleransi harus dilakukan kapan pun, di mana pun, dengan tidak ada batas dan ruang kepada semua manusia yang mrmbutuhkan tanpa terkecuali.
Salah satu bentuk kegiatan peringatan HKSN 2019, Kementerian Sosial (Kemensos) membentuk tim ekspedisi Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS).
Tim ekspedisi LBKS secara estafet membawa panji atau bendera Pataka sebagai lambang semangat persatuan, serta kesatuan utuh masyarakat Indonesia.
Tim ekspedisi LBKS dilepas di Kabupaten Tabalong, pada 15 Desember 2019. Pelepasan tim ekspedisi etape I dilakukan oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial (Dayasos) Pepen Nazaruddin mewakili Menteri Sosial Juliari P Batubara yang berhalangan hadir. Pepen Nazaruddin didampingi Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Mereka kemudian menempuh perjalanan melintasi sejumlah kabupaten di Kalsel. Dari Kabupaten Tabalong tim bergerak menuju Kabupaten Balangann, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, dan berakhir di Kota Banjarmasin.
Pada tiap etape Tim ekspedisi LBKS melakukan kegiatan penyuluhan sosial sebagai pengkondisian awal masyarakat agar mendukung sepenuhnya kegiatan HKSN.
Para penyuluh sosial melakukan pengkondisian awal dilakukan dengan cara menyebarluaskan informasi, melakukan motivasi dan mengedukasi masyarakat luas agar memahami program Kemensos yang telah berjalan.
Pada tiap etape masyarakat didorong agar tergugah kepeduliannya, memiliki sikap berbagi, dan toleransi terhadap sesama manusia.
Pada perjalanan berikutnya dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan menuju Kabupaten Tapin tim dilepas oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Penyuluhan Sosial Prof Dr Sahabuddin.
"Kegiatan tim ekspedisi LBKS bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang diformulasikan dalam bentuk penjangkauan atau outreach dengan mengirimkan ekspedisi darat dan sungai, berupa tim ekspedisi kendaraan untuk menyalurkan bantuan dengan melintasi berbagai daerah di Kalimantan Selatan," ucap Sahabuddin membacakan kata sambutan Mensos Juliari yang berhalangan hadir.
LBKS, kata Mensos Juliari, sangat strategis untuk menyapa, bersimpati, serta berempati kepada masyarakat yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terjalin kesetiakawanan sosial di antara berbagai komponen masyarakat.
"Perlu menjadi catatan kita bersama bahwa Kesetiakawanan Sosial Nasional bukan hanya milik Kementerian Sosial semata, namun milik seluruh bangsa indonesia," ujar Mensos Juliari.
Lebih lanjut Mensos Juliari mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa, sehingga setiap tindakan perlu didasari dengan doa, tulus, ikhlas berserah, namun ikhtiar tetap dilakukan dengan sekuat tenaga.
“Kita kerahkan pemikiran, perencanaan, strategi, jejaring kerja untuk bersama-sama meringankan beban saudara-saudara kita yang memerlukan perhatian sebagai wujud kehadiran negara di tengah masyarakat,” tutur Mensos Juliari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)