Palu: Sebanyak 915 bilik atau sekitar 76 unit hunian sementara (huntara) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengungsi korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, hingga kini belum terisi.
"Sesuai validasi data per hari Kamis 15 Agustus, hanya ada 915 bilik huntara yang masih kosong," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Ferdinand Kana Lo di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 16 Agustus 2019.
Dia mengungkap ratusan bilik kosong tersebar di sejumlah daerah yang terdampak bencana. Yaitu di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Ferdinand merinci di Kota Palu ditemukan 320 bilik huntara di enam lokasi belum terisi. Sementara 141 bilik huntara dari tiga lokasi berada di Sigi dan di Donggala sebanyak 325 bilik huntara di lima lokasi.
"Permasalahan belum terisi antara lain menunggu nama penghuni huntara dari desa, lebih memilih tinggal di rumah agar mendapat bantuan dari Wahana Visi Indonesia. Jika warga menghuni huntara maka tidak mendapat bantuan dari Wahana Visi Indonesia," ucapnya.
Ferdinand mengatakan pihaknya telah berupaya agar huntara segera terisi, yakni meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng untuk memfasilitasi rapat semua sektor mencari solusi agar huntara Kementerian PUPR segera dihuni.
"Huntara yang dibangun Kementerian PUPR tersebar di 72 lokasi di Palu, Sigi dan Donggala. Jumlah unit yang dibangun 699 atau 8.388 bilik," tandasnya.
Palu: Sebanyak 915 bilik atau sekitar 76 unit hunian sementara (huntara) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pengungsi korban gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, hingga kini belum terisi.
"Sesuai validasi data per hari Kamis 15 Agustus, hanya ada 915 bilik huntara yang masih kosong," kata Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Ferdinand Kana Lo di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 16 Agustus 2019.
Dia mengungkap ratusan bilik kosong tersebar di sejumlah daerah yang terdampak bencana. Yaitu di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Ferdinand merinci di Kota Palu ditemukan 320 bilik huntara di enam lokasi belum terisi. Sementara 141 bilik huntara dari tiga lokasi berada di Sigi dan di Donggala sebanyak 325 bilik huntara di lima lokasi.
"Permasalahan belum terisi antara lain menunggu nama penghuni huntara dari desa, lebih memilih tinggal di rumah agar mendapat bantuan dari Wahana Visi Indonesia. Jika warga menghuni huntara maka tidak mendapat bantuan dari Wahana Visi Indonesia," ucapnya.
Ferdinand mengatakan pihaknya telah berupaya agar huntara segera terisi, yakni meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng untuk memfasilitasi rapat semua sektor mencari solusi agar huntara Kementerian PUPR segera dihuni.
"Huntara yang dibangun Kementerian PUPR tersebar di 72 lokasi di Palu, Sigi dan Donggala. Jumlah unit yang dibangun 699 atau 8.388 bilik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)