Bandung: Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat meminta Jasa Marga menambah sarana dan prasarana di Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat. Khususnya di Km 90 sampai Km 100 arah Jakarta-Bandung dan sebaliknya.
"Tentu rambu-rambu harus ada atensi untuk di titik-titik yang rawan kecelakaan. Jadi perlu ada peringatan berulang, maka kita ketahui di Km 93 rawan kecelakaan, nah jadi sejak di Km 98 harus sudah ada peringatan lagi," kata Kepala Dishub Jawa Barat Hery Agis Antasari saat dihubungi, Rabu, 11 September 2019.
Senada, Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kompol Efos Satria Wisnuwardana menerangkan penambahan atensi rambu diperlukan, Karena kecelakaan kerap tterjadi di Tol Cipularang.
"Kalau rambu peringatan semakin banyak semakin bagus, walaupun sudah ada," ucap Efos saat dihubungi terpisah.
Efos mengatakan pihaknya telah merekomendasikan metode pencegahan potensi kecelakaan ke instansi terkait. Lantaran telah terjadi kecelakaan di titik yang sama, dalam waktu berdekatan yakni 2 September dan 10 September 2019.
"Kita rekomendasinya kemarin yang real, yang nyata melihat potensi kecelakaan. Seperti kegiatan-kegiatan yang bersifat penyelamatan, speedgun, CCTV," ucap Efos.
Bandung: Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat meminta Jasa Marga menambah sarana dan prasarana di Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat. Khususnya di Km 90 sampai Km 100 arah Jakarta-Bandung dan sebaliknya.
"Tentu rambu-rambu harus ada atensi untuk di titik-titik yang rawan kecelakaan. Jadi perlu ada peringatan berulang, maka kita ketahui di Km 93 rawan kecelakaan, nah jadi sejak di Km 98 harus sudah ada peringatan lagi," kata Kepala Dishub Jawa Barat Hery Agis Antasari saat dihubungi, Rabu, 11 September 2019.
Senada, Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kompol Efos Satria Wisnuwardana menerangkan penambahan atensi rambu diperlukan, Karena kecelakaan kerap tterjadi di Tol Cipularang.
"Kalau rambu peringatan semakin banyak semakin bagus, walaupun sudah ada," ucap Efos saat dihubungi terpisah.
Efos mengatakan pihaknya telah merekomendasikan metode pencegahan potensi kecelakaan ke instansi terkait. Lantaran telah terjadi kecelakaan di titik yang sama, dalam waktu berdekatan yakni 2 September dan 10 September 2019.
"Kita rekomendasinya kemarin yang real, yang nyata melihat potensi kecelakaan. Seperti kegiatan-kegiatan yang bersifat penyelamatan,
speedgun, CCTV," ucap Efos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)