Banjir Rob, Warga Pesisir Eretan Kulon Indramayu Bakal Direlokasi
Ahmad Rofahan • 01 Januari 2023 16:30
Indramayu: Pemerintah Kabupaten Indramayu berencana merelokasi sejumlah warga di pesisir pantai Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Rencana relokasi itu, imbas dari banjir rob dan ombak besar yang menerjang wilayah tersebut dan mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan Indramayu memiliki 170 Km garis pantai. Di jalur tersebut, terdapat sejumlah titik rawan banjir rob.
"Terutama yang pemukiman warganya berdekatan dengan laut," ujar Nina saat meninjau lokasi bencana di Desa Eretan Kulon, Minggu 1 Januari 2022.
Nina menuturkan salah satu lokasi yang terparah dari dampak bencana cuaca ekstrem tersebut adalah Desa Eretan Kulon. Di desa ini jarak antara rumah penduduk dan lautnya, hanya sekitar dua meter. Sehingga menurutnya, solusi yang terbaik adalah relokasi.
"Jaraknya sangat dekat, ini harus relokasi," ujar Nina.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait relokasi dan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan. Rencananya, rumah-rumah tersebut akan dimasukkan dalam program Rutilahu.
Walaupun memiliki rencana relokasi, namun pihaknya masih belum bisa memastikan lokasi yang akan digunakan untuk relokasi tersebut.
"Kami nanti meminta kuwu (kepala desa) dan camat untuk melakukan pendataan terlebih dahulu," ujar Nina.
Warmen, salah satu warga yang terdampak banjir rob, berharap pemerintah bisa kembali memperbaiki rumahnya yang rusak. Mengenai tawaran untuk relokasi, Warmen sendiri bingung untuk menanggapinya karena tidak memiliki tanah selain yang ia gunakan saat ini.
"Mau pindah kemana?, saya cuma punya (tanah) yang sekarang saja," kata Warmen.
Puluhan rumah di Indramayu Jawa Barat rusak diterjang banjir rob dan ombak besar pada 31 Desember 2022. Beberapa rumah bahkan sampai ambruk rata dengan tanah.
Bencana tersebut terjadi di lima kecamatan di Indramayu, namun yang paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Indramayu: Pemerintah Kabupaten Indramayu berencana merelokasi sejumlah warga di pesisir pantai Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Rencana relokasi itu, imbas dari banjir rob dan ombak besar yang menerjang wilayah tersebut dan mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan Indramayu memiliki 170 Km garis pantai. Di jalur tersebut, terdapat sejumlah titik rawan banjir rob.
"Terutama yang pemukiman warganya berdekatan dengan laut," ujar Nina saat meninjau lokasi bencana di Desa Eretan Kulon, Minggu 1 Januari 2022.
Nina menuturkan salah satu lokasi yang terparah dari dampak bencana cuaca ekstrem tersebut adalah Desa Eretan Kulon. Di desa ini jarak antara rumah penduduk dan lautnya, hanya sekitar dua meter. Sehingga menurutnya, solusi yang terbaik adalah relokasi.
"Jaraknya sangat dekat, ini harus relokasi," ujar Nina.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait relokasi dan perbaikan rumah yang mengalami kerusakan. Rencananya, rumah-rumah tersebut akan dimasukkan dalam program Rutilahu.
Walaupun memiliki rencana relokasi, namun pihaknya masih belum bisa memastikan lokasi yang akan digunakan untuk relokasi tersebut.
"Kami nanti meminta kuwu (kepala desa) dan camat untuk melakukan pendataan terlebih dahulu," ujar Nina.
Warmen, salah satu warga yang terdampak banjir rob, berharap pemerintah bisa kembali memperbaiki rumahnya yang rusak. Mengenai tawaran untuk relokasi, Warmen sendiri bingung untuk menanggapinya karena tidak memiliki tanah selain yang ia gunakan saat ini.
"Mau pindah kemana?, saya cuma punya (tanah) yang sekarang saja," kata Warmen.
Puluhan rumah di Indramayu Jawa Barat rusak diterjang banjir rob dan ombak besar pada 31 Desember 2022. Beberapa rumah bahkan sampai ambruk rata dengan tanah.
Bencana tersebut terjadi di lima kecamatan di Indramayu, namun yang paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
