Indramayu: Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan siaga bencana banjir rob hingga 3 Januari 2023. Penetapan tersebut, pasca terjadinya banjir rob dan ombak besar, yang menimpa lima kecamatan di Kabupaten Indramayu.
"Sampai 3 Januari, statusnya kami tetapkan sebagai siaga bencana," ujar Nina Agustina, Bupati Indramayu, Minggu, 1 Januari 2023.
Nina mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi pada penghujung tahun 2022 ini, bukan hanya terjadi di Indramayu saja, namun juga disejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
Ia mengakui, jika angin dan ombak yang terjadi pada 31 Januari 2022 kemarin cukup besar dan kencang, sehingga mengakibatkan puluhan rumah di pesisir pantai Indramayu mengalami kerusakan.
"Di Desa Eretan Kulon, warga satu RT mengungsi, karena terdampak banjir rob dan ombak besar," kata Nina.
Nina juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk bisa memberikan informasi peringatan awal dan antisipasi jika bencana terjadi. Pihaknya juga akan melakukan sejumlah langkah, untuk terjadinya banjir rob dan ombak besar, kembali terjadi di Indramayu.
"Kita akan buat dan perbaiki breakwater yang ada di wilayah pesisir," kata Nina.
Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar menuturkan, bahwa banjir rob dan ombak besar, terjadi pada pukul 03.00 dini hari, pada 31 Desember 2022 kemarin.
Karena besarnya ombak dan tingginya air laut yang masuk pemukiman, membuat ratusan warga mengungsi. Air sempat mengalami surut saat menjelang siang, namun kembali tinggi saat memasuki sore hari.
"Warga sempat pulang saat air surut. Kemudian tinggi lagi, jadi kembali ke pengungsian," ujar Oce.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Indramayu: Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan
siaga bencana banjir rob hingga 3 Januari 2023. Penetapan tersebut, pasca terjadinya banjir rob dan ombak besar, yang menimpa lima kecamatan di Kabupaten Indramayu.
"Sampai 3 Januari, statusnya kami tetapkan sebagai siaga bencana," ujar Nina Agustina,
Bupati Indramayu, Minggu, 1 Januari 2023.
Nina mengatakan,
cuaca ekstrem yang terjadi pada penghujung tahun 2022 ini, bukan hanya terjadi di Indramayu saja, namun juga disejumlah wilayah lainnya di Indonesia.
Ia mengakui, jika angin dan ombak yang terjadi pada 31 Januari 2022 kemarin cukup besar dan kencang, sehingga mengakibatkan puluhan rumah di pesisir pantai Indramayu mengalami kerusakan.
"Di Desa Eretan Kulon, warga satu RT mengungsi, karena terdampak banjir rob dan ombak besar," kata Nina.
Nina juga meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk bisa memberikan informasi peringatan awal dan antisipasi jika bencana terjadi. Pihaknya juga akan melakukan sejumlah langkah, untuk terjadinya banjir rob dan ombak besar, kembali terjadi di Indramayu.
"Kita akan buat dan perbaiki breakwater yang ada di wilayah pesisir," kata Nina.
Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar menuturkan, bahwa banjir rob dan ombak besar, terjadi pada pukul 03.00 dini hari, pada 31 Desember 2022 kemarin.
Karena besarnya ombak dan tingginya air laut yang masuk pemukiman, membuat ratusan warga mengungsi. Air sempat mengalami surut saat menjelang siang, namun kembali tinggi saat memasuki sore hari.
"Warga sempat pulang saat air surut. Kemudian tinggi lagi, jadi kembali ke pengungsian," ujar Oce.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)