Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni.

Bahaya, Masyarakat Tangerang Diminta Tak Konsumsi Chiki Ngebul

Hendrik Simorangkir • 06 Januari 2023 20:11
Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang memperketat pengawasan dan sosialisasi ke masyarakat terkait makanan berasap yang mengandung nitrogen cair atau yang dikenal dengan chiki ngebul. 
 
Hal tersebut menanggapi surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait adanya kasus keracunan yang dialami anak SD di Tasikmalaya.
 
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan, baik RSUD Kota Tangerang, rumah sakit swasta maupun seluruh puskesmas yang ada di Kota Tangerang, untuk meningkatkan pengawasan. 

"Telah disosialisasikan secara luas, jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan chiki ngebul, untuk melapor ke kontak yang disediakan Kemenkes ke kontak Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Rujukan di pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com atau nomor 0882-1599-2763," ujar Dini, Jumat, 6 Januari 2023.
 
Dini menuturkan mengonsumsi nitrogen cair lewat chiki ngebul bisa menyebabkan cold burn atau frostbite.
 
Baca: Puluhan Warga 2 Desa di Ciamis Keracunan Massal usai Santap Hidangan Hajatan

"Apakah ada izin edarnya atau tidak, masuk ke dalam pangan siap saji atau tidak, food grade atau tidak. Sumber nitrogennya dari mana, higiene sanitasi sarananya bagaimana," ucap dia.
 
Bahkan, kata Dini, beberapa kasus ekstrem mengatakan ice smoke bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ. Cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. 
 
"Luka bakar dingin ini dapat terjadi melalui sejumlah faktor, seperti paparan dingin yang berkepanjangan. Adapun risiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ. Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak," jelasnya.
 
Dini menjelaskan dalam kebanyakan kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik. 
 
"Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya. Dengan itu, ada baiknya lebih waspada dengan pilihan jajanan yang ingin dikonsumsi sang anak," ucap dia.
 
Dini mengimbau orang tua meningkatkan kepedulian terhadap makanan anak. Mengedukasi anak-anak untuk jajan-jajanan yang sehat, diolah dengan benar, dan higienis. 
 
"Lebih baik lagi, orang tua untuk lebih rajin mengolah makanan atau minuman sendiri di rumah untuk anak-anak. Sehingga, apa yang dikonsumsi sang anak lebih pasti secara kebersihan dan kandungannya. Pada dasarnya chiki ngebul atau makanan apa pun, masyarakat Kota Tangerang harus lebih meningkatkan kewaspadaan dengan semua jajanan di luar. Jangan tergiur warna atau tampilan semata," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan