Malang: Bocah berinisial B, 12, korban perundungan atau bullying di Kota Malang, Jawa Timur, diketahui mendapatkan tindak kekerasan yang lain. Pihak keluarga menyebutkan korban sempat dipaksa minum minuman keras (miras) hingga tubuhnya disulut rokok.
"Anak saya sering dipalak. Setiap hari Kamis itu mesti dipalak uang Rp5 ribu buat beli rokok, buat mabuk. Anak saya juga sempat dicekoki minuman, diconyok (disulut) rokok, sama yang bully ini, sampai ada bekasnya," kata ibu B, GPL, Sabtu 3 September 2022.
Sebelumnya, B diketahui merupakan korban perundungan yang dilakukan oleh empat orang temannya. Aksi perundungan yang sempat terekam dalam sejumlah video ini telah dilaporkan ke Polresta Malang Kota pada 25 Agustus 2022 lalu.
"Saya harap dihukum seadil-adilnya. Harapan saya ya pokoknya harus dihukum atau dipenjara. Kan masih anak, kalau memaafkan, saya dan keluarga memaafkan, tapi kalau damai saya tidak mau," ujar GPL.
GPL mengaku, ada empat orang anak yang dilaporkan ke polisi. Tiga orang anak diantaranya masih duduk di bangku SD. Sedangkan, satu orang anak lainnya duduk di bangku SMP.
"Mereka itu nggak ada yang satu sekolah dengan anak saya. Teman di luar sekolah. Teman mabar (main bareng) mobile legend," bebernya.
Sebelum melapor ke polisi, GPL telah menemui para orang tua pelaku. Namun, saat ditemui, mereka malah menganggap aksi perundungan ini hanya sebatas bercandaan anak kecil.
"Saya sudah ketemu dengan orang tua-orang tua nya pelaku. Maksudnya ya datenglah minta maaf. Ternyata setelah salah satu orang tua pelaku ditunjukkan videonya, mereka malah ngomong itu cuma bercandaan anak kecil kenapa dibawa sampai begini. Lah kayak gini kok dianggap bercandaan ya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah laki-laki yang masih di bawah umur asal Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. Peristiwa ini sempat terekam dalam sejumlah video yang tersebar di Whatsapp Group.
Bocah tersebut dan teman-temannya diketahui masih duduk di bangku SMP. Kini peristiwa itu telah dilaporkan kepada polisi oleh pihak keluarga korban untuk diproses secara hukum.
Malang: Bocah berinisial B, 12, korban
perundungan atau
bullying di Kota Malang, Jawa Timur, diketahui mendapatkan tindak kekerasan yang lain. Pihak keluarga menyebutkan korban sempat dipaksa minum minuman keras (miras) hingga tubuhnya disulut rokok.
"Anak saya sering dipalak. Setiap hari Kamis itu mesti dipalak uang Rp5 ribu buat beli rokok, buat mabuk. Anak saya juga sempat dicekoki
minuman, diconyok (disulut) rokok, sama yang bully ini, sampai ada bekasnya," kata ibu B, GPL, Sabtu 3 September 2022.
Sebelumnya, B diketahui merupakan korban perundungan yang dilakukan oleh empat orang temannya.
Aksi perundungan yang sempat terekam dalam sejumlah video ini telah dilaporkan ke Polresta Malang Kota pada 25 Agustus 2022 lalu.
"Saya harap dihukum seadil-adilnya. Harapan saya ya pokoknya harus dihukum atau dipenjara. Kan masih anak, kalau memaafkan, saya dan keluarga memaafkan, tapi kalau damai saya tidak mau," ujar GPL.
GPL mengaku, ada empat orang anak yang dilaporkan ke polisi. Tiga orang anak diantaranya masih duduk di bangku SD. Sedangkan, satu orang anak lainnya duduk di bangku SMP.
"Mereka itu nggak ada yang satu sekolah dengan anak saya. Teman di luar sekolah. Teman mabar (main bareng) mobile legend," bebernya.
Sebelum melapor ke polisi, GPL telah menemui para orang tua pelaku. Namun, saat ditemui, mereka malah menganggap aksi perundungan ini hanya sebatas bercandaan anak kecil.
"Saya sudah ketemu dengan orang tua-orang tua nya pelaku. Maksudnya ya datenglah minta maaf. Ternyata setelah salah satu orang tua pelaku ditunjukkan videonya, mereka malah ngomong itu cuma bercandaan anak kecil kenapa dibawa sampai begini. Lah kayak gini kok dianggap bercandaan ya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah laki-laki yang masih di bawah umur asal Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban perundungan oleh teman-temannya. Peristiwa ini sempat terekam dalam sejumlah video yang tersebar di Whatsapp Group.
Bocah tersebut dan teman-temannya diketahui masih duduk di bangku SMP. Kini peristiwa itu telah dilaporkan kepada polisi oleh pihak keluarga korban untuk diproses secara hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)