Jepara: Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencatat ada 321 jemaah calon haji (calhaj) yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci. Pembatalan keberangkatan itu bukan lantaran ekonomi, tapi tergoda dengan ibadah umrah yang biayanya lebih murah.
Kasi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Jepara, Hastuti Harijati, mengatakan calhaj yang membatalkan keberangkatan rata-rata berusia di atas 40 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan ratusan calhaj mengurungkan niatnya melaksanakan rukun Islam kelima itu.
“Faktornya macam-macam. Ada yang masalah ekonomi, ada juga yang karena lamanya masa tunggu keberangkatan. Kemudian ada yang tergoda umrah,” kata Hastuti, Selasa, 15 November 2022.
Sebagaimana diketahui, masa tunggu haji di Bumi Kartini yakni mencapai sekira 30 tahun atau hingga 2052 mendatang. Sedangkan kuota jamaahnya pada tahun ini, hanya memberangkatkan 524 orang atau turun 50 persen dibanding sebelum adanya pandemi covid-19.
“Setiap orang yang mau membatalkan, sudah kita beri informasi dan pengertian. Namun apabila yang punya porsi kekeh untuk membatalkan, ya diserahkan pada yang punya porsi,” kata Hatusti.
Di tingkat provinsi ada 6.888 calhaj di Jawa Tengah yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun ini. Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jateng menyampaikan faktor usia, kesehatan, tergoda umrah, hingga masa atau daftar tunggu yang terbilang lama yang menyebab calhaj mengurungkan niat.
Saat ini daftar tunggu haji di Jateng mencapai 30 tahun. Kuota haji dari Jateng pada tahun 2022 ini hanya sekitar 13.776 orang. Kuota itu lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 30.000-an orang.
*?Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mencatat ada 321 jemaah
calon haji (calhaj) yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci. Pembatalan keberangkatan itu bukan lantaran ekonomi, tapi tergoda dengan ibadah umrah yang biayanya lebih murah.
Kasi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU)
Kemenag Jepara, Hastuti Harijati, mengatakan calhaj yang membatalkan keberangkatan rata-rata berusia di atas 40 tahun. Banyak faktor yang menyebabkan ratusan calhaj mengurungkan niatnya melaksanakan rukun Islam kelima itu.
“Faktornya macam-macam. Ada yang masalah ekonomi, ada juga yang karena lamanya masa tunggu keberangkatan. Kemudian ada yang tergoda
umrah,” kata Hastuti, Selasa, 15 November 2022.
Sebagaimana diketahui, masa tunggu haji di Bumi Kartini yakni mencapai sekira 30 tahun atau hingga 2052 mendatang. Sedangkan kuota jamaahnya pada tahun ini, hanya memberangkatkan 524 orang atau turun 50 persen dibanding sebelum adanya pandemi covid-19.
“Setiap orang yang mau membatalkan, sudah kita beri informasi dan pengertian. Namun apabila yang punya porsi kekeh untuk membatalkan, ya diserahkan pada yang punya porsi,” kata Hatusti.
Di tingkat provinsi ada 6.888 calhaj di Jawa Tengah yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun ini. Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jateng menyampaikan faktor usia, kesehatan, tergoda umrah, hingga masa atau daftar tunggu yang terbilang lama yang menyebab calhaj mengurungkan niat.
Saat ini daftar tunggu haji di Jateng mencapai 30 tahun. Kuota haji dari Jateng pada tahun 2022 ini hanya sekitar 13.776 orang. Kuota itu lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 30.000-an orang.
*?Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
