Semarang: Stasiun Meteorologi BMKG Semarang mengingatkan adanya gelombang Rossby yang memicu terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Tengah. Faktor lainnya adalah anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Semarang Sutikno mengatakan ada potensi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat pada 23-24 Oktober di wilayah Jateng.
Pemicunya kata dia adanya pola belokan angin di sekitar wilayah Jawa Tengah, anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa dan aktifnya gelombang Rossby.
"Ketiga faktor itulah yang memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," jelasnya pada Minggu, 23 Oktober 2022.
Menurutnya, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan disertai kilat, petir dan angin kencang.
"Pada Minggu, 23 Oktober ada setidaknya ada 22 kabupaten/kota di Jateng yang potensial hujan lebat. Sedangkan pada Senin, 24 Oktober ada 19 kabupaten yang harus waspada. Untuk Jateng selatan meliputi Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga," ungkapnya.
Dia meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Ada potensi hujan lebat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Masyarakat di wilayah rawan bencana hidrometeorologi harap waspada," ujarnya.
Semarang: Stasiun Meteorologi BMKG Semarang mengingatkan adanya
gelombang Rossby yang memicu terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Tengah. Faktor lainnya adalah anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa.
Kepala Stasiun Meteorologi
BMKG Semarang Sutikno mengatakan ada potensi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat pada 23-24 Oktober di wilayah Jateng.
Pemicunya kata dia adanya pola belokan angin di sekitar wilayah
Jawa Tengah, anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa dan aktifnya gelombang Rossby.
"Ketiga faktor itulah yang memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jateng," jelasnya pada Minggu, 23 Oktober 2022.
Menurutnya, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dengan disertai kilat, petir dan angin kencang.
"Pada Minggu, 23 Oktober ada setidaknya ada 22 kabupaten/kota di Jateng yang potensial hujan lebat. Sedangkan pada Senin, 24 Oktober ada 19 kabupaten yang harus waspada. Untuk Jateng selatan meliputi Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Purbalingga," ungkapnya.
Dia meminta kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Ada potensi hujan lebat menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Masyarakat di wilayah rawan bencana hidrometeorologi harap waspada," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)