Stadion Kanjuruhan di Kapupaten Malang, Jawa Timur.
Stadion Kanjuruhan di Kapupaten Malang, Jawa Timur.

Sebelum Tragedi Kelam di Kanjuruhan, Ini Sejarah Stadion Legendaris Milik Arema

Daviq Umar Al Faruq • 06 Oktober 2022 14:43
Malang: Stadion Kanjuruhan di Kapupaten Malang, Jawa Timur, menjadi saksi bisu saat kerusuhan terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Sebanyak 131 orang meninggal dunia pascakerusuhan tersebut.
 
Dalam pertandingan pekan lalu, ada 42.558 orang suporter yang dilaporkan menonton laga Derby Jatim tersebut. Namun, berapa jumlah kapasitas penonton yang sesungguhnya di Stadion Kanjuruhan?
 
"Kapasitas stadion kita udah tahu semuanya. Dari Polres pun juga sudah tahu. Kapasitasnya 38.054 orang," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, Nazarudin Hasan Seliant, Kamis, 6 Oktober 2022.

Nazarudin menerangkan ada tiga jenis tribun di Stadion Kanjuruhan, yakni tribun ekonomi, tribun VIP, dan tribun VVIP. Tribun ekonomi berada di sisi timur, utara, dan selatan. Sedangkan, tribun VVIP dan VIP ada di sisi barat.
 
"(Kapasitas per tribun) saya tidak hafal rinciannya. Tetapi jumlah total keseluruhan stadion ini baik VVIP, VIP, duduk sama berdiri, itu 38.054, termasuk tribun utara dan selatan," jelasnya.
 
Pada tribun ekonomi, terdapat tribun untuk penonton yang berdiri. Penambahan tribun berdiri ini dilakukan pada awal musim 2014. Tribun ini berada di sekeliling settle ban dengan pagar yang memisahkan antara tribun dengan lapangan. 
 
"Tribun berdiri itu termasuk menampung penonton. Jadi jumlah 38 ribu itu ya termasuk tribun berdiri itu," imbuhnya.
 
Baca: Menko PMK Kerahkan Tim Trauma Support Mobility untuk Korban Kanjuruhan

Sejarah Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan berlokasi tepat di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nama stadion ini berasal dari Kerajaan Kanjuruhan, kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada abad ke-6 di wilayah Malang sekarang.
 
Dikutip dari website resmi Pemkab Malang, Stadion Kanjuruhan dibangun sejak 1997 silam. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun stadion kebanggaan Arek Malang ini mencapai Rp35 Miliar.
 
Pada 9 Juni 2004, stadion ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Peresmian stadion milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini bersamaan dengan gelaran pertandingan kompetisi Divisi I Liga Pertamina 2004, antara Arema Malang melawan PSS Sleman.
 
Saat itu, pertandingan berakhir untuk kemenangan Arema dengan skor 1-0. Pertandingan itu juga menandakan perpindahan kandang Arema dan Aremania dari Stadion Gajayana, Kota Malang ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. 
 
Pada 2010, dilakukan renovasi pada Stadion Kanjuruhan. Renovasi ini dilakukan sebagai syarat untuk mengikuti Liga Champions AFC 2011, yakni dengan menambah daya pada pencahayaan.
 
Pada awal musim 2014, stadion ini mengalami penambahan satu tribun, yakni tribun berdiri. Tribun ini berada di sekeliling senttle ban dengan pagar yang memisahkan tribun dengan lapangan. 
 
Penambahan tribun ini untuk menambah kapasitas stadion. Hal itu untuk mengantisipasi membludaknya Aremania pada laga-laga tertentu bertajuk big-match.

Fasilitas Stadion Kanjuruhan

Stadion Kanjuruhan memiliki sejumlah sarana dan prasarana di dalamnya. Sarpras ini dikelola langsung oleh Dispora Kabupaten Malang. 
 
Sarana pertama adalah, lapangan yang berada di dalam stadion. Lapangan ini biasanya digunakan untuk pertandingan sepak bola.
 
Pada bagian dalam stadion terdapat beberapa fasilitas penunjang. Antara lain, genset, lampu sport, ruang ganti pemain, hingga ruang wasit dan pengawas.
 
Stadion ini memiliki sistem lampu sorot (flood-light) sesuai standar FIFA. Lampu sorot ini memiliki daya lampu 320 kiloWatt dan kuat penerangan rata-rata sebesar 1200 lux.
 
Stadion ini juga dilengkapi dengan videotron yang digunakan sebagai papan skor elektronik dan penunjuk waktu pertandingan. Di dalam stadion terdapat 28 unit toilet di tribun ekonomi dan 18 ruangan toilet.
 
Dilengkapi pula dengan penunjang kegiatan olahraga. Seperti bench pemain, ruang konferensi pers, musala, dan ruang ganti pemain.
 
Selanjutnya, ada sarana lapangan aspal dan hall yang berada di luar stadion. Lapangan ini biasanya digunakan untuk kegiatan sosial, latihan olahraga hingga pemakaian untuk bisnis, pertunjukan dan komersial.
 
Sarana lainnya, terdapat lapangan voli pantai, lintasan sepatu roda, gelanggang olahraga (GOR), kolam renang indoor, kolam renang anak-anak, dan kios di bawah tribun.
 
Kemudian, kios di area kolam renang, toilet umum, areal pedagang musiman, areal permainan anak-anak, hingga papan reklame atau iklan yang berada di dalam stadion dan luar stadion.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan