"Jika sebelumnya kami fokus pada kelompok lanjut usia (lansia), dengan melimpahnya stok vaksin kami menyasar semua kalangan agar capaiannya lebih besar lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Badai Ismoyo, di Kudus, Kamis, 18 November 2021.
Dari stok vaksin sebanyak itu, kata dia, paling banyak vaksin jenis Sinovac mencapai 87.000 dosis, sedangkan sisanya merupakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Untuk vaksin Sinovac akan dipakai untuk kelompok lansia, sementara sasaran lainnya menggunakan Pfizer atau AstraZeneca.
Baca juga: Warga 2 Desa di Lembata Diungsikan Antisipasi Banjir Lahar Dingin
Tersedianya vaksin dalam jumlah banyak, kata dia, semua pihak dituntut bekerja keras untuk bisa menghabiskan dalam tempo secepatnya agar nantinya bisa segera mendapatkan tambahan alokasi vaksin.
Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo menginstruksikan Dinkes Kudus untuk segera menghabiskan stok vaksin yang tersedia, agar tidak ada lagi kasus vaksin melewati kedaluwarsa.
Dalam pelaksanaan vaksinasinya, dia juga mengingatkan, agar ada keseimbangan antara capaian dosis pertama dengan kedua, karena selama ini terjadi ketimpangan cukup tinggi.
"Jangan sampai yang sudah menerima suntikan dosis pertama harus menunggu lama untuk dapat dosis kedua," jelasnya.