Jambi: Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi masih berupaya mengevakuasi puluhan ekor buaya di penangkaran terbengkalai. Hingga Senin, 27 September 2021 siang, sudah 10 ekor buaya yang berhasil dievakuasi.
“Sebanyak 10 ekor (buaya) telah dievakuasi, 7 ekor sudah dipindahkan ke tempat penangkaran sementara,” tutur kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh dalam tayangan Headline News, di Metro TV, Senin 27 September 2021.
Menurut Rahmad kendala saat melakukan evakuasi karena lokasi penangkaran tersambung dengan sungai, disertai pasang surut sehingga menyulitkan petugas untuk mengevakuasi buaya.
Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati dengan menutup mata dan mengikat mulut dari buaya seblum diangkat dan dipindahkan.
Terbengkalai penangkaran buaya ini dikarenakan izin dari penangkaran telah berakhir pada tahun 1997. Saat diminta untuk mengaktifkan izin kembali, tidak ada sanak saudara yang ingin melanjutkan.
Lokasi penangkaran tidak jauh dari pemukiman warga. Karena curah hujan yang tinggi memungkinkan buaya keluar dari lokasi penangkaran dan masuk pemukiman warga
“Dua minggu lalu 3 ekor buaya kami evakuasi di luar lokasi penangkaran, kemungkinan terjadi karena intensitas hujan tinggi dan air yang meluap,” lanjut Rahmad Saleh.
Buaya yang telah dievakuasi akan dibawa ke penangkaran sementara di Daerah kabupaten Muara Bulian, sekitar 40 KM dari Jambi. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jambi: Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi masih berupaya mengevakuasi puluhan ekor
buaya di penangkaran terbengkalai. Hingga Senin, 27 September 2021 siang, sudah 10 ekor buaya yang berhasil dievakuasi.
“Sebanyak 10 ekor (buaya) telah dievakuasi, 7 ekor sudah dipindahkan ke tempat penangkaran sementara,” tutur kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh dalam tayangan
Headline News, di
Metro TV, Senin 27 September 2021.
Menurut Rahmad kendala saat melakukan evakuasi karena lokasi penangkaran tersambung dengan sungai, disertai pasang surut sehingga menyulitkan petugas untuk mengevakuasi buaya.
Proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati dengan menutup mata dan mengikat mulut dari buaya seblum diangkat dan dipindahkan.
Terbengkalai penangkaran buaya ini dikarenakan izin dari penangkaran telah berakhir pada tahun 1997. Saat diminta untuk mengaktifkan izin kembali, tidak ada sanak saudara yang ingin melanjutkan.
Lokasi penangkaran tidak jauh dari pemukiman warga. Karena curah hujan yang tinggi memungkinkan buaya keluar dari lokasi penangkaran dan masuk pemukiman warga
“Dua minggu lalu 3 ekor buaya kami evakuasi di luar lokasi penangkaran, kemungkinan terjadi karena intensitas hujan tinggi dan air yang meluap,” lanjut Rahmad Saleh.
Buaya yang telah dievakuasi akan dibawa ke penangkaran sementara di Daerah kabupaten Muara Bulian, sekitar 40 KM dari Jambi.
(Imanuel Rymaldi Matatula) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)