Lamongan: Muncul klaster covid-19 baru di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Empat warga meninggal dan 30 orang lainnya terkonfirmasi positif covid-19 setelah menghadiri acara pernikahan.
"Yang meninggal dunia dikabarkan ada empat orang. Yang dua positif PCR yang dua lagi belum diketahui karena meninggal sebelum kasus mencuat," Kata Kabid Kesmas Dinkes Lamongan, Wasian, Jumat, 4 Juni 2021.
Hingga kini, ada tujuh orang yang dirawat di rumah sakit karena positif covid-19 dari hasil tes PCR. Sebanyak 23 warga lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Warga diketahui positif setelah tiga hari acara hajatan pengantin. Ada dua hajatan, di Bojonegoro dan Sidoarjo," terang Wasian.
Kepala Desa Sidodowo, Ali Mahrus, mengatakan pemerintah setempat memberlakukan lockdown untuk menghindari penyebaran covid-19 lebih lanjut. Pembatasan aktivitas warga dari dan menuju desa itu sudah diberlakukan sejak Jumat, 4 Juni 21.
Baca: 45 Pekerja Positif Covid-19, Pembangunan Apartemen di Makassar Dihentikan
"Kami akan memberlakukan lockdown pada malam hari hingga pagi dengan membatasi keluar masuknya warga," ucap Mahrus.
Pos lockdown didirikan di depan balai desa dan pos penyekatan di perbatasan desa. Meski diberlakukan lockdown, warga yang mayoritas bekerja sebagai petani tetap diperbolehkan ke sawah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Lamongan: Muncul klaster covid-19 baru di Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Empat warga meninggal dan 30 orang lainnya terkonfirmasi positif
covid-19 setelah menghadiri acara pernikahan.
"Yang meninggal dunia dikabarkan ada empat orang. Yang dua positif PCR yang dua lagi belum diketahui karena meninggal sebelum kasus mencuat," Kata Kabid Kesmas Dinkes Lamongan, Wasian, Jumat, 4 Juni 2021.
Hingga kini, ada tujuh orang yang dirawat di rumah sakit karena positif covid-19 dari hasil tes PCR. Sebanyak 23 warga lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Warga diketahui positif setelah tiga hari acara hajatan pengantin. Ada dua hajatan, di Bojonegoro dan Sidoarjo," terang Wasian.
Kepala Desa Sidodowo, Ali Mahrus, mengatakan pemerintah setempat memberlakukan
lockdown untuk menghindari penyebaran covid-19 lebih lanjut. Pembatasan aktivitas warga dari dan menuju desa itu sudah diberlakukan sejak Jumat, 4 Juni 21.
Baca:
45 Pekerja Positif Covid-19, Pembangunan Apartemen di Makassar Dihentikan
"Kami akan memberlakukan
lockdown pada malam hari hingga pagi dengan membatasi keluar masuknya warga," ucap Mahrus.
Pos
lockdown didirikan di depan balai desa dan pos penyekatan di perbatasan desa. Meski diberlakukan
lockdown, warga yang mayoritas bekerja sebagai petani tetap diperbolehkan ke sawah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)