Tim SAR dari Pos SAr Tual bersama seluruh unsur potensi SAR kembali melanjutkan pencarian 25 ABK KM Hentri yang belum diketahui nasibnya. ANTARA/ Daniel
Tim SAR dari Pos SAr Tual bersama seluruh unsur potensi SAR kembali melanjutkan pencarian 25 ABK KM Hentri yang belum diketahui nasibnya. ANTARA/ Daniel

Tim SAR Masih Cari Keberadaan 25 ABK KM Hentri

Antara • 14 September 2021 15:52
Ambon: Basarnas Ambon masih mencari 25 ABK kapal pencari cumi KM. Hentri yang terbakar pada 3 September 2021. Kapal tersebut terbakar di antara perairan Kepulauan Tanimbar Kei, Maluku Tenggara dengan perairan Kepulauan Yamdena, Kepulauan Tanimbar.
 
"Sejak pagi hari tim SAR gabungan telah melakukan operasi SAR di hari ke-7 dengan menggunakan Kapal Negara (KN) SAR 235 Abimanyu," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas setempat, Mustari, di Ambon, Selasa, 14 September 2021.
 
Baca: Pantai Ngurbolat, Surga Kecil di Maluku Tenggara

Dia menjelaskan operasi SAR hari ke-7 dilanjutkan sesuai data SAR MAPS H.7 saat pergerakan arus airnya memasuki Perairan Laut Banda.
 
Pukul 11:15 WIT, KN SAR Abimanyu bertolak dari dermaga LIPI Ambon menuju LKK sesuai SAR MAPS H.7 guna melaksanakan pencarian dan penyisiran pada koordinat 5 45.617 S, 127 14.402 E, 4 14.120 S, 127 18.402 E berjarak kurang lebih 42.55 NM dan menuju 209.50° arah Barat Daya Ambon.
 
KN SAR Abimanyu membawa 16 kru berlayar menuju lokasi pencarian dalam kondisi cuaca berawan dengan arah angin timur menuju tenggara berkecepatan 4 - 10 knots dan tinggi gelombang rendah 0.50 – 1,25 meter.
 
"Untuk rencana penutupan operasi SAR hari ke-7 masih belum dilakukan sebab harus ada langkah evaluasi pada sore hari," jelasnya.
 
KM. Hentri yang merupakan kapal penangkap cumi berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2021 hendak menuju Merauke, Provinsi Papua.
 
Namun saat berada di perairan antara Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kapal dengan POB 32 orang tersebut dilaporkan mengalami musibah kebakaran pada pukul 05:00 WIT dinihari setelah dihantam gelombang setinggi 3 meter pada 3 September 2021.
 
Dua dari 32 ABK dilaporkan meninggal ketika kebakaran, sementara 30 ABK lainnya melompat ke laut dan belakangan baru diketahui ada lima orang yang ditemukan selamat dan dievakuasi ke Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku Tenggara.
 
Lima ABK yang selamat ini sempat terapung-apung di laut selama dua hari hingga akhirnya ditolong sebuah kapal pencari telur ikan terbang dan dievakuasi ke Pulau Tanimbar Kei, Kabupaten Maluku tanggal 7 September 2021.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan