Elang Jawa di daerah konservasi Gunung Halimun Salak.
Elang Jawa di daerah konservasi Gunung Halimun Salak.

Hari Keragaman Hayati, Konservasi Elang Jawa Ditingkatkan

Medcom • 22 Mei 2021 17:00
Sukabumi: Elang Jawa masih menjadi target konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Populasi Elang berjambul yang menjadi ikon lambang negara, Garuda Pancasila itu terus menurun.
 
Elang yang kini populasinya hanya 300 hingga 500 ekor tersebut menjadi elang yang paling dilindungi mengingat jumlahnya terus menurun dari tahun ke tahun.
 
Perusahaan pengolahan limbah beracun berbahaya (B3), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) ingin program konservasi Elang Jawa terus digencarkan.
 
"Ini wujud peran serta kita sebagai perusahaan yang fokus pada masalah lingkungan hidup," kata Manager Program Sosial Kemasyarakatan dan Keamanan PPLI, Ahmad Farid, Sabtu, 22 Mei 2021.
 
Farid mengungkapkan, Elang Jawa merupakan satwa langka yang dilindungi dengan populasi yang terus menurun. Selain itu burung predator satwa endemik Pulau Jawa tersebut menjadi ikon lambang negara, Garuda Pancasila.
 
"Proses perkawinan burung ini unik dan langka. Mereka kawin disaat terbang di udara, jadi untuk pengembangbiakannya nggak bisa di dalam sangkar kecil seperti burung lain pada umumnya," ungkap Farid.
 
Melalui program CSR perusahaan, lanjut Farid, pihaknya membangun "kandang" raksasa bagi burung  tersebut di kaki Gunung Halimun Salak.
 
Farid menyebut Elang Jawa mempunyai peranan penting dalam sebuah ekosistem, yaitu sebagai indikator terjaganya suatu kawasan hutan. Secara umum, habitat Elang Jawa berada pada hutan primer dan sebagian kecil hutan sekunder yang berdekatan/ berbatasan dengan ecotone.
 
"Menurun atau meningkatnya jumlah elang Jawa ini menjadi salah satu indikasi utama kualitas ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tempat populasi elang Jawa itu berada,” ungkapnya.
 
Selama program ini dijalankan, menurut Farid PPLI berhasil dua kali melakukan penetasan anakan elang Jawa. Program ini merupakan bagian dari komitmen PPLI dalam ikut menjaga keragaman hayati bumi Nusantara.
 
"Pesan dan ajakan ini saya sampaikan di hari keragaman hayati internasional yang jatuh tanggal 22 Mei ini, agar mudah diingat bahwa negeri ini memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang mesti kita jaga buat masa depan anak cucu kita," katanya.
 
Program konservasi elang Jawa ini akan terus dilakukan PPLI hingga elang Jawa kembali memiliki populasi yang besar. "Kita targetkan minimal lima tahun bisa terjadi peningkatan populasi yang signifikan," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan