Manado: Stunting yang disebabkan kurang gizi kronis dapat mengganggu sistem pertumbuhan anak dan berujung masalah serius. Karena itu, 1.000 hari awal masa kehidupan anak memiliki arti bersa dalam mencegah stunting.
"Seribu hari itu maksudnya sejak anak masih di dalam kandungan ibunya. Atau masih janin. Caranya dengan menjaga kesehatan dan gizi sang ibu hamil agar terus tercukupi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Gizi Dinas Kesehatan Sulawesi Utara Rima Fien Lolong kepada Medcom.id, Manado, Kamis, 15 Maret 2018.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu hamil berpengaruh ke kondisi anaknya. Jika ibu hamil kekurangan gizi akan berdampak besar pada anak. Hal ini yang terus disosialisasikan Dinkes Sulut ke masyarakat.
(Baca: Efek Domino dari Stunting)
Mencukupi gizi ibu hami, melengkapi imunisasi, pemberian ASI ekslusif, makanan pendamping ASI dan perbaiki sanitasi perlu dilakukan. "Sanitasi ini termasuk lingkungan sekitar karena sekalipun gizi anak tercukupi namun lingkungan sekitar kotor tentu akan berpengaruh pada pertumbuhan anak," terangnya.
Anak yang terdampak stunting cenderung kerdil. Petumbuhannya terganggu tidak seperti anak berkondisi normal.
"Kondisi anaknya tetap sehat namun penampilan fisiknya tidak seperti anak seusianya. Misalkan anak usia 4 tahun itu harusnya standar tingginya sekian, namun anak yang menderita stunting tidak mencapai standar itu," ujarnya.
Dia juga menegaskan, permasalahan ini harus ditangani lintas sektoral. Seperti untuk makanan tambahan, Dinkes Sulut bekerja sama dengan Dinas Pangan Sulut.
(Baca: JK: Indonesia Kritis Stunting)
Manado: Stunting yang disebabkan kurang gizi kronis dapat mengganggu sistem pertumbuhan anak dan berujung masalah serius. Karena itu, 1.000 hari awal masa kehidupan anak memiliki arti bersa dalam mencegah
stunting.
"Seribu hari itu maksudnya sejak anak masih di dalam kandungan ibunya. Atau masih janin. Caranya dengan menjaga kesehatan dan gizi sang ibu hamil agar terus tercukupi," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Gizi Dinas Kesehatan Sulawesi Utara Rima Fien Lolong kepada
Medcom.id, Manado, Kamis, 15 Maret 2018.
Kondisi kesehatan dan gizi ibu hamil berpengaruh ke kondisi anaknya. Jika ibu hamil kekurangan gizi akan berdampak besar pada anak. Hal ini yang terus disosialisasikan Dinkes Sulut ke masyarakat.
(Baca: Efek Domino dari Stunting)
Mencukupi gizi ibu hami, melengkapi imunisasi, pemberian ASI ekslusif, makanan pendamping ASI dan perbaiki sanitasi perlu dilakukan. "Sanitasi ini termasuk lingkungan sekitar karena sekalipun gizi anak tercukupi namun lingkungan sekitar kotor tentu akan berpengaruh pada pertumbuhan anak," terangnya.
Anak yang terdampak stunting cenderung kerdil. Petumbuhannya terganggu tidak seperti anak berkondisi normal.
"Kondisi anaknya tetap sehat namun penampilan fisiknya tidak seperti anak seusianya. Misalkan anak usia 4 tahun itu harusnya standar tingginya sekian, namun anak yang menderita stunting tidak mencapai standar itu," ujarnya.
Dia juga menegaskan, permasalahan ini harus ditangani lintas sektoral. Seperti untuk makanan tambahan, Dinkes Sulut bekerja sama dengan Dinas Pangan Sulut.
(Baca: JK: Indonesia Kritis Stunting) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)