Serang: Petani dari Kelompok Tani (Poktan) Cisalam Kabupaten Serang, Banten, panen padi yang ditanam secara organik di lahan seluas 2 hektare di Kampung Cisalam, Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 26 Agustus 2024.
Ketua Poktan, TB Hadidi, mengatakan rahasia dibalik kesuksesan tersebut adalah penggunaan pupuk hayati cair organik ExtraGen.
"Alhamdulillah setelah menggunakan pupuk organik cair extragen ini ada kenaikan mencapai 6 ton/hektare, biasanya di bawah 5 ton/hektare. Meskipun masih proses dan kami masih terus belajar dengan sistem pertanian organik ini tapi hasilnya sangat memuaskan," kata Hadidi di Serang.
Dia menuturkan meskipun saat ini para petani di wilayahnya masih mayoritas menggunakan sistem pertanian konvensional menggunakan pupuk kimia, namun dengan hasil yang maksimal seperti panen saat ini, masyarakat diyakini akan beralih ke pertanian organik.
"Masalah perawatan sama saja tidak repot, biaya produksi lebih ringan dibanding dengan pertanian konvensional yang menggunakan pupuk kimia, secara hasil kualitas berasnya lebih pulen, lebih wangi dan awet. Bulir padi juga lebih berisi, padat dan lebih tahan terhadap hama penyakit," jelasnya.
Sementara Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Baros, Ela Suhela, mengatakan pertanian organik di daerahnya sudah dirintis sejak dua tahun lalu, berangkat dari kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat dan kepedulian menjaga lingkungan.
"Pertanian organik ini sudah dirintis dua tahun yang lalu di poktan ini, kita sampaikan juga perkembangan pasar di mana masyarakat sudah sadar kesehatan, sehingga kebutuhan akan pangan organik terus meningkat, nah kebetulan di daerah baros ini punya potensi produksi beras merah, kita coba dengan sistem pertanian organik alhamdulillah berhasil, selain mengurangi biaya produksi juga membuat semakin masyarakat sadar terhadap lingkungan," jelasnya.
Ela mengaku awal mula implementasi pertanian organik hasilnya mengalami penurunan pada awal-awal dibanding dengan menggunakan pupuk kimia, namun setelah menggunakan pupuk hayati organik cair ExtraGen justru saat ini panen yang dihasilkan lebih maksimal.
"Dengan penggunaan pupuk organik cair (extragen-red) justru hasilnya lebih meningkat dari rata-rata yang dihasilkan dengan menggunakan pupuk kimia sebesar 5,6 ton/hektare. Nah sekarang ini mencapai 6 ton/hektare," jelasnya.
Serang:
Petani dari Kelompok Tani (Poktan) Cisalam Kabupaten Serang, Banten, panen padi yang ditanam secara organik di lahan seluas 2 hektare di Kampung Cisalam, Desa Cisalam, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Banten, Senin, 26 Agustus 2024.
Ketua Poktan, TB Hadidi, mengatakan rahasia dibalik kesuksesan tersebut adalah penggunaan pupuk hayati cair organik ExtraGen.
"Alhamdulillah setelah menggunakan pupuk organik cair extragen ini ada kenaikan mencapai 6 ton/hektare, biasanya di bawah 5 ton/hektare. Meskipun masih proses dan kami masih terus belajar dengan sistem pertanian organik ini tapi hasilnya sangat memuaskan," kata Hadidi di Serang.
Dia menuturkan meskipun saat ini para petani di wilayahnya masih mayoritas menggunakan sistem pertanian konvensional menggunakan pupuk kimia, namun dengan hasil yang maksimal seperti panen saat ini, masyarakat diyakini akan beralih ke pertanian organik.
"Masalah perawatan sama saja tidak repot, biaya produksi lebih ringan dibanding dengan pertanian konvensional yang menggunakan pupuk kimia, secara hasil kualitas berasnya lebih pulen, lebih wangi dan awet. Bulir padi juga lebih berisi, padat dan lebih tahan terhadap hama penyakit," jelasnya.
Sementara Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Baros, Ela Suhela, mengatakan pertanian organik di daerahnya sudah dirintis sejak dua tahun lalu, berangkat dari kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat dan kepedulian menjaga lingkungan.
"Pertanian organik ini sudah dirintis dua tahun yang lalu di poktan ini, kita sampaikan juga perkembangan pasar di mana masyarakat sudah sadar kesehatan, sehingga kebutuhan akan pangan organik terus meningkat, nah kebetulan di daerah baros ini punya potensi produksi beras merah, kita coba dengan sistem pertanian organik alhamdulillah berhasil, selain mengurangi biaya produksi juga membuat semakin masyarakat sadar terhadap lingkungan," jelasnya.
Ela mengaku awal mula implementasi pertanian organik hasilnya mengalami penurunan pada awal-awal dibanding dengan menggunakan pupuk kimia, namun setelah menggunakan pupuk hayati organik cair ExtraGen justru saat ini panen yang dihasilkan lebih maksimal.
"Dengan penggunaan pupuk organik cair (extragen-red) justru hasilnya lebih meningkat dari rata-rata yang dihasilkan dengan menggunakan pupuk kimia sebesar 5,6 ton/hektare. Nah sekarang ini mencapai 6 ton/hektare," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)